Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/434

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

913

Alam, djikaloe demikijan marilah kita ini berangkat masoek kedalem negri pada hari ini djoega, sepaja akoe dapet menantang moekanja Indra Maulana Mapthoel Alam itoe, den djikaloe akoe beloen mengenaken dengen rantai besi hoersani kepada lehernja, beloenlah poewas pada rasa hatikoe.


Satelah Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman malihat hal itoe, maka titah Diohan Pahlawan Nasib Berdjaman. Hai soedarakoe: persembah kenlah kepada Soeltan, den djikaloe Soeltan bertanja kapada hamba, toewan dari mana apalah kata hamba, kerna hamba belon taoe asal toewankoe.


Maka sahoetnja. ja soedarakoe: katakenlah bertemoe hamba dari dalem hoetan, katakenlah hamba orang hoetan, kerna kata pengarang djikaloe kita berkata soenggoeh soenggoeh kelak di kata orang kita paling bertingka tingka, den djangan soedarakoe takoet takoet kataken, den soe paja djangan di kata kita orang jang berbangsa, djikaloe ada jang lebih ketahwi itoe, barang sijapa jang berhambaken dirinja itoelah namanja hamba, kerna pekerdja-an ini belonlah tentoe jang kita dapat melawan Indra Maulana Mapthoel Alam itoe, den tiadakah soerakoe mende nger pantoen jang demikijan.


 Harta tida di pandang orang,
 Boedi den bahsa djoega terbilang,
 Merendahken diri di negri orang,
 Djangan merendahken sembarang barang.

Soeltan Taboerat

110