Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/222

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

701

Maka dengen sekoetika itoe habislah desa Ranggit, maka kentroengan poen di paloe oranglah terlaloe amat ramenja seperti kijamat lakoenja itoe.

Maka Indra Paulana Tamsil Maripat poen larilah tjeree beree kesana kemari.

Adapoen maka habar itoe sampelah kepada anak radja, jang Indra Paulana Tamsil Maripat membakar desa orang, maka anak radja poen terkedjoet sebagi terbang rasa njawanja, sebab takoet kaloe kaloc Indra Paulana Tamsil Maripat di boenoe orang sebab djahatnja, maka laloe memakeken koedanja serta di toenggangnja sambil berlari lari tida mendoereta lagi, den segala raijat dalem negri poen habis keloewar serta kaampat mantri sebab api itoe sanget besarnja seperti naek kelangit roepanja.

Maka segala hoeloebalang mantri den pengga- wa semoewanja berlari serta sendjata tertjaboet, maka gemerlapan roepanja, maka bertambah tambah ngeres mata malihat itoe, maka pompa poen keloewar dari toedjoeh madjhab negri, serta menjirem api itoc, maka orang pompanja bek ano adalah jang pata kakinja den tangannja, den beek itoe patah lehernja di giling pompa No. 8.

Adapoen maka anak radja soewatoepoen tida jang di perdoeli, malinken Indra Paulana Tamsil Maripat djoega jang di tjarinja kesana kemari, tetapi tijada djoega bertemoe, maka sangetlah sekali masgoel hatinja, kerna takoet kaloe kaloe telah mati di boenoeh, atawa di bakar.