Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/217

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

696

di boenoeh maitnja di makan boeroeng gagak ini.

Maka sahoet Indra Paulana Tamsil Maripat, ja toeankoe djikaloe, beta jang salah sepatoet nja beta ini di goesari, djanganlah asal beta di seboet seboet, den negri beta di seboet seboet, den djanganlah toean beta jang tijada taoe apa apa.

Setelah itoe maka laloe kata mengata.

Maka anak radja poen bangoen perlahan lahan dengen marahnja, serta di lihatnja dari dalem tiri, maka di lihatnja Sahbanda kedoewa Sahbandi masi tidoer djoega..

Maka anak radja poen bertambah tambah marahnja, serta toeroen dari atas geta serta mengambil tjoemeti koeda serta di tjamboeknja Sahbanda kedoewa Sahbandi, serta katanja: Hai hamba jang bedebah den bebel, pergilah angkau ke- tiga keloear pada malem ini djoega, den djangan banjak bitjaramoe lagi, den bawalah Indra Paulana Tamsil Maripat pada tempat mantri, di sanalah beradoe angkau ketiga, tijadalah angkau taoe ini negri orang boekan negri sendiri.

Setelah itoe maka Sahbanda kedoewa Sahbandi poen bangoenlah serta takoetnja, sambil memegang tangannja Indra Paulana Tamsil Maripat, serta katanja: marilah toewan kita keloewar. Setelah itoe maka Indra Paulana Tamsil Maripat poen di bawanja keloewar pada malem itoe. Maka tida berapa saatnja haripoen djadi sijang lah.