Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/216

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

695

pempet jang kanan, dari itoe djadi patek tida bisa tidoer.

Setelah itoe maka toean poetri poen tersenjoem, serta katanja: ambilken akoe poewan akoe hendak bersantep siri ini.

Maka Indra Paulana Tamsil Maripat poen bangoen serta menggosok aer matanja, serta di ambilnja poewan serta di bawanja pada toean poetri, hingga hampir pada tangan toewan poetri, maka laloe di lepas sampe djato poewan itoe pada oebin, maka soewaranja poen sanget kedengerannja.

Maka anak radja poen terkedjoet, serta mengangkat kepalanja.

Setelah itoe maka toean poetri poen marah, serta katanja: anak ini mati di boenoe, den lagi koerang sekali pengadjarannja, selakoe lakoenja seperti orang tjemboeroewan, apa pada rasamoe madoemoe akoe ini, apakah hambamoe akoe ini, den djikaloe di negri Tadjir tida moealim bijarlah akoe soeroeken moealim dari negri Langga Sari pergi mengadjar orang Tadjir soepaja djangan seperti angkau.

Setelah itoe maka sahoet Indra Paulana Tamsil Maripat, mengapa beta di berinja salah, boekankah toean poetri soeda menjamboet dari tangan beta.

Maka kata toewan poetri, itoelah sebab soeda dari awaluja toewanmoe mengadjar angkau koerang adat, maka pada orang laen poen hendak di boewat seperti toewannja sendiri, anak mati