Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/213

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

692

lah toempa dengen isinja, den kaki pahor poen patah, den segala gelasnja poen habis petjah.

Maka anak radja poen sabar djoega, sebab maloe dengen mertoewanja.

Toewan poetri poen berobah aer moekanja.

Maka kata anak radja, Hai Sahbanda soedalah djangan soeroe Indra Paulana Tamsil Maripat, sebab dija koerang biasa dari pada pekerdjaan itoe.

Setelah itoe maka Sahbanda poen membawa pahor jang laen, serta terisi minoeman.

Adapoen maka pikirnja Indra Paulana Tamsil Maripat, mengapa orang tida menggoesari akoe, soepaja akoe di hoekoem, kerna tijada akoe menanggoeng penjakit ini, den djikaloe ija tijada goesar djoega, nistjaja akoe boeat jang terlebi dari pada ini, soepaja akoe disoeroenja menganterken poelang kedalem negrikoe.

Setelah itoe maka tempat siri poen di angkat orang, setelah Soeltan kedoewa laki istri soeda santep siri, maka laloe berangkatlah dengen sigranja, sebab telah maloemlah hal anaknja den mantoenja jang hendak menggoesarı hambanja, kerna maloe ada Soeltan bersama sama, maka itoelah sebabnja baginda berangkat dengen sigranja.

Setelah soeda Soeltan berangkat masoek kedoewa laki istri itoe, maka anak radja poen memanggil Indra Paulana Tamsil Maripat, serta katanja: Hai Indra Paulana Tamsil Maripat, mengapa perangimoe seperti setan, tidakah koe ber-