Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/206

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

685

Indra Paulana Tamsil Maripat poen menoewang ken aer panas itoe, sambil berdiri pada pendjoeroe medja, maka hatinja sanget ngeren rasanja.

Setelah soeda maka baginda makan den minoem, maka aer pembasoeh tangan poen di beriken pada baginda, maka baginda poen mamegang djari Indra Paulana Tamsil Maripat sambil tersenjoem.

Maka Indra Paulana Tamsil Maripat poen bertamba sakit hatinja, seperti tijada tertahan rasa hatinja.

Setelah socda toean poetri membasoch tangan, maka kata toewan poetri kepada Indra Paulana Tamsil Maripat, Hai socdarakoe: bawalah makanan ini kebawa, serta makanlah soedara kita tiga berkawan.

Maka Indra Paulana Tamsil Maripat poen mengangkat makanan itoe, serta di makannja tiga berhamba, maka hati baginda bertamba belas.

Setelah soeda makan itoe, maka baginda melihat lakoe istrinja kepada Indra Paulana Tamsil Maripat sanget tage mengambat hati, seperti soenggoe soenggoe lakoenja orang berhambaken diri, maka pikir baginda djikaloe demikijan baeklah akoe ini bersanda sanda, soepaja bijasa hati istrinja den hati Indra Paulana Tamsil Maripat, maka baginda poen berkata sambil tersenjoem, katanja: Hai Sahbanda, semalem kita kata soedara kita dari pada hal masaallah, kasih sajang kita dari pada soedara kita apakah di katanja?