Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/378

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

378

itoe semingkin djaoeh, maka laloe berhenti poela pada batoe itoe, serta doedoek berpikir poela na ri manakah ini, terlaloe amat indah sekali kali.

Adapoen maka pada tatkalah itoe, kedengeranlah soewara orang bermain bijola den soewara rebana, maka berdebar hatinja, serta pikir kaloe kaloe roemah menoesia djoega ini garangan, maka laloe di hampirinja serta hampir, maka terdengerlah soewara perampoewan bernjanji, maka semingkin berdebarlah hatinja.

Setelah sampe hampir astananja toewan poetri itoe, maka anak toekang oebi itoep en masoeklah kedalem astana itoe, serta memberi salam di loewar tiri,

Maka laloe terkedjoetlah dajang dajang, den toewan poetri, serta berpikir hatinja, siapakah garangan ini soewaranja menoesia, serta keloearlah toean poetri dari dalem astana itoe, sambil mendjawab salamnja itoe, Wa-alaikoem salam.

Setelah anak itoe melihat roepa toean poetri itoe, laloe pangsan tiada habarken dirinja.

Maka toean poetri poen demikijan djoega, melihat roepa laki laki itoe, maka laloe pangsan, sebab roepanja sama poetinja den sama koeningnja, den tjoema berlainan aken bangsanja.

Setelah inget dari pada pangsannja, maka laloe