Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/369

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

369

Setelah itoe maka toean poetri poen terlaloe amat belas rasanja, mendenger tjerita toeroeng bajan itoe, den segala dajang-dajang poen soeka mendenger tjerita itoe.

Maka kata toean poetri Mahroem Siti, Hai bajan tjeritakenlah teroes, beta ini hendak mendengerken teroesannja tjerita moe itoe.

Maka sembahnja boeroeng bajan itoe, ja; toeankoe tiapelah rasanja moeloet hamba, den pegel rasanja patok hamba menjeritaken, den lagi mata hamba ini sanget sekali mengantoknja.

Maka sahoet toean poetri, Hai paksi Laila Mengarna, tijadakah diri belas kasihan melihat beta ini seorang.

Maka kata bajan itoe, ja toeankoe belas tabelas, apa maoe di kata, kerna hamba tijadaken berdjandji pada seorang, sedeng jang berdjandji aken hamba tida ada habarnj.

Setelah itoe maka toean poetri poen tersenjoem, sambil ditangkepnja bajan itoe sambil di rebanja den di tjijoemnja boeroeng bajan itoe serta di oesap-oesapnja kepalanja den badannja, sambil di loes-loesnja.

Katanja: ja anakoe iboe loepa sekali kali jang iboe berdjandjiken toean ini, kerna iboe ini terlaloe