Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/366

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

366

Setelah itoe maka kata goerda, Hai: Sahbatkoe radja oeler, apakah pekerdjaan toean hamba.

Maka sahoednja, Hai handekoe apakah habar angkau kemari.

Maka boeroeng goerda poen berhabarlah, dari haperihal itoe.

Maka sahoetnja baek lah atas hamba mengerdjaken dija, kerna sepatoetnja atas kesoekeran itoe, kita ini ada bersama-sama.

Setelah itoe maka toean poetri poen di telennja, teroes kedalem peroetnja bersama-sama dajang-dajangnja.

Setelah goerda melihat saktinja oeler Naga itoe, maka heranlah pada pikirnja, nistjaja dapet lah oeler ini memoetoesken djodonja, toean poetri ini.

Setelah sampelah soeda hadjat paksi itoe, den permintaannja soeda di terimanja oleh oeler Naga itoe, maka ijapoen moehoen kembali lah pada tempatnja.

Maka toean poetri itoe di telennja, setelah ija sampe kedalem peroet celer Naga itoe, maka dilihat seperti saboeah roema, serta dengen perhijasannja, serta terang bandarang seperti Soeloe, sebab tatkalah oeler itoe, menelen toean poetri kemalanja di taronja dalem peroetnja, den djikaloe malem di keloewar-