Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/362

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

362

Maka istrinja paksi itoe poen terlaloe amat belas hatinja, melihat toean poetri.

Setelah lakinja dateng serta membawa boewa-boewahan, seperti dalima anggoer den mangga sengir, maka laloe di berinja toean poetri itoe, serta di santapnja ketiganja dajang dajang.

Setelah itoe maka kata bininja, Hai kakanda, di manakah toean dapet menoesija itoe, terlaloe amat belas rasanja hati, lagi malihat dija telah ampat hari ampat malem, tijada berhenti dengen menangis.

Maka kata lakinja, Hai: adinda inilah anak radja manoesija dikirim n- dengen sahbat kita mahradja Matjan jang memangkoe sekalijan hoetan, kerna anak radja ini djodonja dengen anak toekang oebi den talas den perdjandjijannja radja menoesija itoe, barang sijapa dapet memisahken anaknja, dengen djodonja, nanti kelak di gandjar dengen beberapa kesoeka-an dengen santausa, bagi segala hewan, den beberapa kepoedjijan aken kita.

Setelah itoe maka sahoed bininja; ja kaka di manakah kita dapet memoetoesken djodo seorang, tijadakeh diri ini inget boeroeng soewari itoe, tatkala djaman nabi Soelaiman, bertanja kepada segala radja radja, den segala mantri Hoeloebalangnja, dari pada

memoetoesken djodonja seorang.