Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/303

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

303

Maka itoelah perempoean namanja patoet di dengernja dengen telinganja, den di lihatnja dengen doe wa matanja.

Maka djanganlah perempoewan soeka tidoer sampe tengahari, dan tiada laen lagi goenanja, den lagi apalah goenanja perempoewan bagitoe matjem, maka djikaloe bangoen dari ada tidoernja, maka lantas ja pergi menenangga, den pasang omong, den tjerita di roemah tangga orang, hingga lapar peroetnja bahroe poelang hendak tidoer

Maka ke andaknja pakejan jang bagoes den mas inten jang mahal harganja, maka apalah goenania perempoewan jang demikian, maka di manakah hati soewaminja ble kasih, den djik aloe bersoewami dengen segala jang bebel itoelah pa oetnja, sebab segala jang bebel itoe hanja menoeroetken hawa napsoenja, den menoercetken sahwatnja.

Maka itoelah sebabnja bergoena pada segala perem poewan jang bebel, sebab istrinja den soewaminja sa ma bebelnja, kerna djika'oe lapar peroetnja makanlah, maka dateng sahwatnja di kerdjakenlah, den istrinja poen demikian djoega, sebab tiada bergoena laen hanja demikian djoega goenanja.

Maka sembah anak soedagar itoe, ja: ajahkoe djikaloe pada bamba tiada bergoena sekali kali perem