Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/208

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

208

segala ilmoe di dalem astanah, seperti anak radja radja jang besar besar, demikianlah habarnja, pada segenep negri, den jang toewah namanja toean poetri Tjindra Sari, jang moeda toean poetri ini laen iboenja, kerna iboenja soeda wapat namanja toean poetri Seri Gading, maka roepanja itoe terlebi djoega, den roepanja lagi boediman den patoetlah di peristriken radja jang besar besar, den jang toewah adalah bebel lagi poen koerang boedinja, den banjak pitnah pada hatinja, den jang toewah oemoernja ada kira delapan belas tahon, den jang moeda adalah kira kira lima belas tahon, den baginda poen terlaloe amat kasih aken anaknja, apa djoega barang kehandaknja di toeroetken sewatoe poen tiada jang loepoet, dari pada kehendak anaknja.

Setelah itoe maka baginda poen sedeng doedoek di dalem astanabnja di hadep dengen segala dajang pajang den biti biti perwara, serta dengen anak istrinja sedeng bermain main, maka datenglah nene toekang kembang serta membawa kembang.

Maka nene Rambani poen menjembah baginda doewa laki istri den menjembah toean poetri kedoewa soedaranja, mala laloe di tegornja oleh toean poetri Mahroem Siti.

Seraja katanja: Hai bibi apakah moelanja telah la-