Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/102

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

102

hoeloe poen ramelah ija mengadji den tahhil, mendjadi hoeroe hiroe dalem negri ini.

Setelah soeda sijang hari, laloe di sampoernaken mait itoe pegimana adat segala radja radja jang besar besar, den segala hakim jang adil. adil poen menganterken maitnya baginda itoe.

Setalah soeda di koeboer, bersedekah ananda dengen sepertinja serta memberi arowah pada segala jang mati mati di dalem perang.

Setelah soeda. seleseh dari pada pekerdjaan itoe maka dari pekerdjaan perang di dalem toedjoe hari lamanja, di tjeritaken oleh orang jang ampoenja hikajat, Moehamad Sahrab poen di djadiken radja, doedoeklah di atas singga sana ajahanda itoe, setalah ganep doewa belas tahon, dateng soerat dari pada nahoda kapal itoe aken pekerdjaan perang.

Soeltan moeda Moehamad sahrab menenger soerat itoe, terlaloe amat ‘mesgoel hatinja serta bersada kepada segala mantrinja den hoeloebalangnja den segala orang alim seraja katanja apakeh bitjara toean toean seKalijan dari pada hal soerat itoe.

Maka semba sekalijan marika itoe, ja toeankoe moeda jang sabar, mana djoega titahnja |toeankoe patek sekali jang ini menoeroet djoega tijadalah patek ini salahken.