Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/86

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

248. Asimilasi jang pindah dari suatu bagian susunan kata kebagian lain djarang terdapat. Dalam bahasa Bugis terdapat kata dahalēm (kemarén; do (hari) + halem (lalu).

249. Asimilasi jang tertentu terdapat dalam bahasa Indonésia dalam réntétan menurut hukum. Djika dalam kata Indonésia purba terdapat l dan r, maka bunji l itu selalu berasimilasi dengan r dalam bahasa Toba, seperti dalam kata rapar (= lapar dalam bahasa Indonésia purba). Tjara asimilasi antara kata dasar dengan formans, jang telah dikemukakan dibawah nomor 247, terdjadi djuga dengan tak ada ketjualinja.

250. Dalam beberapa bahasa Indonésia terdapat keadaan peralihan; aya dan ayu pada achir kata² dalam bahasa Indonésia purba mendjadi ay. Mungkinlah dalam hal itu aya dan ayu itu dengan djalan asimilasi mendjadi ayi lebih dulu dan kemudian y + i disatukan mendjadi y, seperti dalam kata kay (= kayu dalam bahasa Indonésia purba) dalam bahasa Sigi dan dalam kata lay (= layar, dalam bahasa Indonésia purba) dalam bahasa Howa.

251. Istilah "umlaut" dalam ilmu tentang mem-banding²kan bahasa sebenarnja tidak perlu, sebab hal itu berarti asimilasi dengan tjara sebagian. Tetapi istilah itu dipakai djuga dalam bahasa² Indonésia dan berarti: asimilasi dengan tjara sebagian dan pada asimilasi itu bunji i mengubah vokal a, o dan u.

252. Umlaut agak luas tersebar dalam bahasa Indonésia. Misalnja:

Umlaut a mendjadi ä Bah. Indon. purba: lima Bah. Dajak: limä
Umlaut a mendjadi e Bah. Indon. purba: hatay Bah. Sumba: eti (hati)
Umlaut a mendjadi ö Bah. Indon. purba: patay Bah. Bontok: padöy
Umlaut o mendjadi e Bah. Toba tinggi: oyo Bah. Toba: eo (kentjing)
Umlaut u mendjadi i Bah. Indon. purba babuy Bah. Bontok: fafüy

Tjatatan. a dalam bahasa Dajak jang berubah bunjinja ditulis sebagai ä. Tjara menulis itu diambil dari Hardeland.

253. Dalam bahasa Gayo terdapat bunji ö jang sama bunjinja dengan ö dalam bahasa Djerman, seperti dalam kata dödö (dada). Bunji ö tidak terdjadi dari bunji lain jang berubah atas pengaruh bunji i.

254. Umlaut dapat merupakan permulaan asimilasi jang lengkap. Kata lima dalam bahasa Indonésia purba ialah limä dalam bahasa Dajak dan dimi dalam bahasa Howa jang erat bertali dengan bahasa Dajak.

85