Lompat ke isi

Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/64

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

dengan bahasa² Indogerman, djika kita ingat misalnja akan kata kairios (saat jang baik) dalam bahasa Junani, kata skaidan (berpisah) dalam bahasa Gotis dsb. Dalam bahasa Howa dalam beberapa hal jang tertentu diftong itu terdapat djuga pada suku kata dasar jang ditekankan, seperti dalam kata tawlana (tulang) kontraksi menimbulkan diftong-sebab disamping tawlana terdapat kata tahulan dalam bahasa Djawa kuno. Hal itu terdapat djuga dalam bahasa Mentawai, misalnja dalam kata räwru (menghilir), umumnja dalam kata² jang keadaan étimologisnja gelap.

162. Biasanja diftong itu terdapat pada suku kata jang terachir, pada achir kata. Suku kata itu tak ditekankan, tetapi diutjapkan djuga dengan djelas (lihat keterangan dibawah nomor 329).

163. Dalam bahasa² Indonésia biasanja terdapat diftong aw, ay dan uy; diftong² itu terdapat djuga dalam bahasa Indonésia purba. Kata² paraw (parau), baŋaw (bango), patay (membunuh) balay (rumah), apuy (api), babuy (babi), jang terdapat dalam banjak bahasa Indonésia, harus dipandang sebagai kata bahasa Indonésia umum djuga. Hanja kata paraw adalah par2aw dalam bahasa Indonésia umum.

164. Diftong aw, ay, dan uy dalam bahasa Indonésia purba mengalami beberapa perubahan dalam bahasa² Indonésia sekarang.

165. Dalam banjak bahasa Indonésia diftong² jang dimaksudkan dibawah nomor 163, tak berubah. Bahasa Hokan misalnja mempunjai kata² pátay, apuy dsb.

166. Bunji a dari diftong ay dan u dari diftong uy bisa memperoleh umlaut karena y. Dalam bahasa Dajak terdapat kata atüy (hati) = atay dalam bahasa Indonésia purba; dalam bahasa Bontok terdapat kata fafüy (= babuy (babi) dalam bahasa Indonésia purba.

167. Komponen diftong mendjadi vokal lain; dalam beberapa dialék di Kalimantan misalnja ay tetap ada atau mendjadi uy atau oy, djadi terdapat baik kata patoy maupun baboy. Djika kata padöy dalam bahasa Bontok menggantikan patoy dalam bahasa Indonésia purba, maka kata patoy harus dipandang sebagai kata jang ada di-tengah² kedua kata tadi.

168. Diftong mendjadi ,,monoftong".

I. Komponén jang pertama dari diftong hilang, seperti dalam kata api (= apuy dalam bahasa Indonésia purba) dalam bahasa Melaju.

63