II. Komponén jang kedua dari diftong hilang seperti dalam kata afu (= apuy dalam bahasa Indonésia purba) dalam bahasa, Howa.
III. Kedua bagian diftong bersatu mendjadi vokal biasa, jang berbunji antara kedua komponén itu, seperti dalam kata pate (= patay dalam bahasa Indonésia purba) dan dalam kata poro (= paraw dalam bahasa Indonésia purba) dalam bahasa Toba.
169. Dua vokal, jaitu au dan ai jang masuk suku² kata jang ber-lain²an dalam bahasa Indonésia purba, seperti dalam kata tau (manusia) dan lain, mendjadi o dan e dalam beberapa bahasa Indonésia sekarang (dengan djalan kontraksi). Dengan begitu dalam bahasa Djawa kuno terdapat kata len (lain). Kata taw dan layn ada di-tengah² kata dalam bahasa Indonésia purba dengan kata² seperti jang terdapat dalam bahasa Djawa kuno itu.
170. Kontraksi itu terdjadi:
I. Dengan tak ada ketjualinja dalam beberapa bahasa Indonésia.
II. Dalam bahasa Karo kontraksi itu terdjadi djika berhubungan dengan énklitika. "Air" dalam bahasa Karo ialah lau dan „airnja” ialah lo-na; "djauh" ialah dauh dan mendjauhi ialah doh-na.
171. Dalam beberapa bahasa Indonésia terdapat diftong² baru, jang bukan merupakan réfléks dari diftong jang terdapat dalam bahasa Indonésia purba.
I. Dalara beberapa bahasa Indonésia bunji i dan pada suku kata jang terachir dalam kata dasar bahasa Indonésia purba, mendjadi diftong ey dan ew, misalnja dalam bahasa Tirurai dalam kata taley ( tali dalam bahasa Indonésia purba) dan fitew (= pitu dalam bahasa Indonésia purba).
II. Dalam bahasa Indonésia lain i mendjadi diftong ay atau oy dan u mendjadi diftong iw atau aw. Dengan begitu kata běli dalam bahasa Indonésia purba mendjadi blay dalam bahasa Daya-Atjéh dan mendjadi bloy dalam bahasa Tunong-Atjéh; kata batu dalam bahasa Indonésia purba mendjadi batiw dalam bahasa Lamna-Atjéh dan mendjadi bataw di Miri (Kalimantan).
III. Bunji a dalam bahasa Indonésia purba mendjadi diftong aw dalam bahasa Sěraway; djadi kata mata dalam bahasa Indonésia purba mendjadi mataw dalam bahasa Sěraway.
172. Dalam nomor² jang mendahului nomor ini diftong itu terdjadi djika vokal jang mendjadi diftong itu, terdapat pada achir kata.
64