Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/57

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

dengan konsonan atau pada achir kata mengikuti vokal; dalam bahasa Atjéh misalnją terdapat kata qancò (tjair), dalam bahasa Madura terdapat kata leqer (léhér), dalam bahasa Bugis biriqia (berita), dalam bahasa Makasar anaq (anak). Perubahan dengan tjara lain djarang terdjadi; hal itu terdjadi dalam kata allqo (penumbuk) dalam bahasa Bontok, dalam kata ělaqb (obor) dalam bahasa Tontémboa dan kata² itu menimbulkan kesukaran dilapangan étimologi.

141. Hamza terdapat pada permulaan, di-tengah² dan pada achir kata dasar; dalam hal itu bunji hamza tidak menggantikan bunji lain.

142. Dalam banjak bahasa Indonésia pada kata² jang mempunjai vokal pada permulaannja, vokal itu didahului oléh hamza; hal itu berlaku bagi bahasa Atjéh, bahasa Tontémboa, dsb. Dalam bentuk bahasa tulisan masih terdapat transkripsi Hamza berdasarkan ilmu pengetahuan; djadi orang menulis kata anak, tetapi sebenarnja diutjapkan sebagai ganak dengan memakai hamza pada permulaan kata.

143. Dalam beberapa bahasa Indonésia hamza terdapat antara dua vokal pada kata dasar djika tak ada konsonan lain. Menurut ber-bagai² kamus hal itu atjapkali terdjadi dalam bahasa Nias, tetapi kadang² hamza itu terdjadi dari q seperti dalam kata ataqu (takut) (= takut dalam bahasa Indonésia purba), djadi harus dibitjarakan dibawah nomor 147. Dalam bahasa Madura hamza itu terdapat pada kata², jang dalam bahasa² lain mengandung h atau w, seperti dalam kata poqon (= pohon dalam bahasa Melaju dan pòñ dalam bahasa Bugis) dan soqon (= dibawa diatas kepala) jang sama artinja dengan kata suwun dalam bahasa Djawa.

144. Dalam banjak bahasa Indonésia hamza terdapat pada achir kata mengikuti vokal jang terachir.

I. Pada banjak kataseru (interjéksi) misalnja dalam bahasa Bugis, Tontémboa, dsb. seperti dalam kataseru ceq dalam bahasa Makasar, caq dalam bahasa Bugis, siq dalam bahasa Sangir. Hal itu bertali dengan tjara mengutjapkannja.

II. Hamza terdapat pada kata² jang menjatakan pertalian keke- luargaan dalam modus vokatif. Kata ama (ajah) dalam bahasa Indonésia purba ialah aman dalam bahasa Tontémboa, tetapi modus vokatifnja ialah amaq.

III. Hamza terdapat pada kata² jang menjatakan pertalian kekeluargaan umumnja, seperti dalam apoq (nénék) dalam bahasa Tontémboa, jang sama artinja dengan kata pu dalam bahasa Indonésia

56