Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/46

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Halaman ini telah diuji baca

djuga dalam bahasa Djawa kuno, dsb. dan mendjadi ono, dalam bahasa Nias, dsb.

II. Bunji n itu dalam beberapa bahasa Indonésia mendjadi ŋ djika terdapat pada achir kata misalnja dalam kata aŋiŋ (= aŋin dalam bahasa Indonésia purba) dalam bahasa Bugis; bunji n mendjadi l dalam beberapa bahasa Indonésia, misalnja dalam beberapa hal dalam dialék² bahasa Formosa seperti dalam kata alat (= anak); bunji n mendjadi t dengan djalan asimilasi: kata gantuŋ dalam bahasa Indonésia purba mendjadi gattuŋ dalam bentuk bahasa lisan Toba.

III. Bunji n itu dalam beberapa bahasa Indonésia sekarang tak berbunji, misalnja dalam kata lita (= lintah dalam bahasa Indonésia purba) dalam bahasa Nias.

Hukum tentang konsonan bibir (labial).

112. Bunji p dalam bahasa Indonésia purba.

I. Bunji itu dalam sebagian bahasa Indonésia sekarang tak berubah. Kata pitu (= tudjuh) dalam bahasa Indonésia purba terdapat djuga dalam bahasa Djawa kuno, bahasa Masareti dsb. dan mendjadi opitu dalam bahasa Gorontalo, dsb.

II. Bunji p itu mendjadi b dalam bahasa Atjéh djika terdapat pada achir kata, djadi kata idup dalam bahasa Indonésia purba mendjadi udeb dalam bahasa Atjéh dengan berubah vokalnja; p mendjadi f dalam banjak bahasa Indonésia sekarang, antara lain dalam bahasa Howa djika terdapat pada permulaan kata dan antara dua vokal, misalnja dalam kata fitu (tudjuh); p mendjadi w dalam bahasa Nias misalnja dalam kata faxe (= pariay (nasi) dalam bahasa Indonésia purba), tetapi dalam Tanahymus ("Bijdragen tot de Taal-, Land en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië" 1905. hal 12 Z 4) terdapat kata u sixi waxe (saja menampi beras); p mendjadi k; ,,bunji p bagi beberapa marga di Toba sebelah timur sukar diutjapkannja, oléh sebab itu diutjapkan sebagai k, misalnja dalam kata kiso (= piso dalam bahasa Toba umum") (van der Tuuk); p mendjadi h dalam bahasa Roti misalnja dalam kata hitu (tudjuh).

III. Bunji p dalam bahasa Indonésia purba hilang dalam beberapa bahasa Indonésia sekarang djadi kata pira (berapa) dalam bahasa Indonésia purba mendjadi ira dalam bahasa Kisar.

113. Bunji b dalam bahasa Indonésia purba.

I. Bunji itu dalam banjak bahasa Indonésia sekarang tak ber-

45