Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/47

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

ubah. Kata baŋaw (bango) dalam bahasa Indonésia purba terdapat djuga dalam bahasa Melaju di Malaya, bahasa Dajak, dsb. dan mendjadi baŋo dalam bahasa Djawa kuno, dsb.

II. Bunji b itu dalam beberapa hal dalam bahasa Madura menjadi bh, djadi kata buru dalam bahasa Indonésia purba mendjadi bhuru dalam bahasa Madura; bunji b mendjadi p dalam beberapa hal jang tertentu dalam bahasa Bali, misalnja dalam kata plu (= bulu dalam bahasa Indonésia purba); b mendjadi w dalam beberapa bahasa Indonésia sekarang, antara lain dalam bahasa Howa djika terdapat pada permulaan kata dan antara dua vokal seperti dalam kata wanu (bango); b mendjadi f dalam bahasa Roti seperti dalam kata lifu (= rlibu dalam bahasa Indonésia purba); b mendjadi h dalam beberapa hal jang tertentu dalam dialék Silajar dari bahasa Makasar, seperti dalam kata halli (= beli dalam bahasa Indonésia purba dan balli dalam bahasa Makasar).

III. Bunji b itu hilang dalam beberapa bahasa Indonésia sekarang, misalnja dalam bahasa Gayo dalam beberapa hal jang tertentu djika terdapat pada permulaan kata, djadi kata batu dalam bahasa Indonésia purba mendjadi atu dalam bahasa Gayo.

114. Bunji m dalam bahasa Indonésia purba.

Bunji itu dalam sebagian besar bahasa Indonésia sekarang tak berubah. Kata mata dalam bahasa Indonésia purba terdapat djuga dalam bahasa Djawa kuno, bahasa Bagobo, dsb. dan mendjadi matan dalam bahasa Tettum, dsb.

II. Bunji m itu mendjadi n dalam beberapa bahasa Indonésia sekarang, misalnja dalam bahasa Howa djika terdapat pada achir kata seperti dalam kata inuma (minum ratjun) (= inum (minum) dalam bahasa Indonésia purba); m mendjadi ŋ dalam beberapa bahasa Indonésia sekarang djika terdapat pada achir kata, misalnja dalam kata inuŋ dalam bahasa Bugis; m mendjadi p dengan djalan asimilasi, misalnja dalam kata luppat (= lumpat dalam bahasa Indonésia purba) dalam bahasa Toba.

III. Bunji m dalam bahasa Indonésia purba dalam beberapa bahasa Indonésia sekarang tak bersuara djika terdapat pada achir kata, misalnja dalam kata inu (minum) dalam bahasa Baréqé.

Hukum tentang konsonan géséran (spirant) s.

115. Bunji s dalam bahasa Indonésia purba.

1. Bunji s itu terdapat djuga dalam sebagian besar bahasa Indo-

46