Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/116

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

kankan kata dalam kalimat tidak terdapat dalam bahasa itu". (van der Tuuk). ,.Dalam bahasa Busang dalam kalimat suku kata jang terachir dari kata jang terachirlah jang ditekankan: tetapi dengan sekehendaknja orang dapat menekankan suatu kata dalam kalimat, djika kata itu menjatakan pengertian jang terpenting". (Barth) —— ,,Dalam bahasa Djawa tekanan diletakkun dengan tjara seperti berikut: dalam tiap² bagian kalimat kedua suku kata jang terachir diutjapkan dengan per-lahan² dan pandjang suaranja, tetapi kedua suku kata itu sama kuat nadanja (toon). Djika orang ingin hendak menekankan suatu kata, maka kata ditempatkan dalam kalimat sehingga kedua suku kata jang terachir tetap dapat ditekankan." (Roorda) - ,,Dalam bahasa Atjéh tekanan bukan diletakkan pada kata² sendiri, tetapi pada himpunan dua atau tiga kata jang dihubungkan mendjadi satuan. Dalam kata anöpbaro na kata na menghilangkan tekanan pada kedua kata jang lain". (Snouck Hurgronje).

335. Hubungan tekanan pada achir kata. ,,Dalamı bahasa Sunda achir kata amat pandjang suaranja dan diutjapkan dengan tjara njanjian dan suku kata jang mendahului suku kata jang terachir ditekankan dengan tjara chusus" (Coolsma). ,,Kata³ dalam dialék Mantangao dari bahasa Dajak diutjapkan dengan tjara jang sama dengan kata² dalam dialék Pulopetak, hanja kata jang terachir dalam tiap kalimat lebih pandjang dan keras suaranja". - ,,Dalam bahasa Minangkabau kata terachir dalam kalimat atau suku kata jang terachir dari kata itu ditekankan, misalnja dalam kalimat: inyo lalòq" (ia tidur) (van der Toorn) — ,,Dalam bahasa Bada suku kata jang terachir dalam kalimat diutjapkan dengan nada tinggi, djadi ditekankan". (Adriani) Dalam bahasa Melaju orang mengatakan inibatu (batukah ini) dengan nada jang meningkat dan inibatu (batulah ini) dengan nada jang merendah.

336. Kalimat jang menjatakan pertanjaan. ,,Dalam bahasa. Buntok suara meningkat dan mentjapai puntjaknja pada vokal terachir dalam kalimat". (Seidenadel). ,,Tekanan dalan kalimat jang mengandung pernjataan dan pertanjaan dalam bahasa Dajak tampak dalam tjontoh seperti berikut: iä hábàn (ia sakit) dan iä hábàn (sakitkah ia?) dengan suku kata terachir jang agak ditekankan dan agak pandjang suaranja jang menjatakan pertanjaan". (Hardeland).

337. Pada bentuk vokatif jang berdiri tersendiri atau dalam hubungan kalimat dalam sebagian besar bahasa² Indonésia suku kata jang terachir dari kata atau himpunan kata² jang bersangkutanlah

115