Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/112

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

(radja); kalau kata² itu merupakan bagian jang pertama dari komposisi, maka tekanan diundurkan dan suku kata jang terachir mendjadi péndék bunjinja, seperti dalam kata² àrum-pòne (radja Boné; arùŋ + bone). Dalam bahasa Bugis dalam kalimat hampir tak pernah terdapat dua suku kata ber-turut² jang ke-dua²nja ditekankan; oléh sebab hampir semua kata mengandung énklitik. Oléh sebab itu kata arùm-pòne dipandang kurang baik didengarnja. Tentang bunji mp (jang terdjadi dari mb = ŋ + b) lihat keterangan dibawah nomor 117.

Tekanan dalam hubungan :
kata lengkap + kata jang kurang tegas bunjinja.

323. Dalam hubungan kata lengkapénklitika jang terdiri atas satu suku kata tekanan bergerak (pindah tempat) atau tak bergerak, menurut aturan² jang tertentu :

I. Dalam bahasa Makasar misalnja tekanan berubah tempatnja djika diikuti artikal a dan kata lengkap itu berachir dengan vokal seperti dalam kata ulùw-a (Kepala itu; ùlu - Kepala), tetapi járaŋ-a (kuda itu; járaŋ = kuda).

II. Djika dalam énklitika hilang vokalnja, maka tekanan tetap pada tempatnja, misalnja dalam kata anà-t (anak kami; anà + ta).

III. Dalam bahasa Toba partikel tu (terlampau) menarik tekanan kepadanja misalnja dalam kata madae-tù (terlampau buruk; madàe + tu). Hal itu bersandarkan tingkat perbandingan (lihat keterangan dibawah nomor 317-11).

324. Djika terdapat énklitika jang terdiri atas dua atau beberapa suku kata, maka tekanan pindah tempat atau tidak pindah tempat atau dalam hubungan kata² dua suku kata ditekankan: Dalam tjerita tentang Paupau Rikadòj, hal. 19 (,,Bugischer Grammatik" oléh Matthes) terdapat kata²: na-lettùri-to-n-i (diberitahukannja djuga tentang hal itu). n partikel na jang sama bunjinja dengan na (meréka).

325. Djika terdapat proklitik, maka dalam hal itu tak tampak banjak hal jang perlu dikemukakan. Dalam hubungan sebuah proklitika, jang terdiri atas satu suku kata dengan sebuah kata dasar jang terdiri atas satu suku kata djuga, dalam satu idiom kata dasar dan dalam idiom lain proklitikalah jang ditekankan. Dalam bahasa Toba terdapat kata si-gàk (burung gagak; artikal si + gak) dan dalam bahasa Sunda terdapat kata şi-pus (kutjing).

111