Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/111

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

jang diturunkan dari kata biroŋ (hitam). Tekanan dalam kata biroŋàn itu berlainan letaknja dengan tekanan dalam kata isían jang dimaksudkan tadi.

III. Djika terdapat achiran, maka terdjadilah kontraksi dan suku kata jang terachirlah jang ditekankan seperti dalam kata haduwàn (lusa; formans ha + duwa (dua) + formans an). Djika tidak diinsafi, bahwa suatu kata ialah kata jang diturunkan dari kata lain, maka tekanan diundurkan; oléh sebab itu rakjat Mandailing mengatakan. hadùwan (lusa).

318. Djika pada kata² dasar jang terdiri atas satu suku kata - kata² sematjam itu dalam semua bahasa Indonésia kurang banjak terdapat achiran, maka tak ada hal baru jang perlu dikemukakan tentang tekanan. Dalam bahasa Bugis dari kata noq (kebawah; =nor=sor, lihat keterangan dibawah nomor 40) diturunkan kata nòri (dibawa kebawah), jang tak membutuhkan keterangan.

319. Djika pada kata dasar jang terdiri atas satu suku kata terdapat awalan, maka umumnja tekanan tidak pindah dari kata dasar, seperti dalam kata panòq (digerakkan kebawah; noq = kebawah) dalam bahasa Bugis. Dalam hal itu dalam bahasa² jang mempergunakan typus-Pänultimapun suku kata jang terachirlah jang ditekankan. Djika orang tak insaf, bahwa suatu kata ialah kata jang diturunkan dari kata lain, maka atjapkali tekanan diundurkan. Menurut keterangan dibawah nomor 226 dalam bahasa Bunku terdapat kata opà (empat; é + pat (empat) tetapi dalam bahasa Nias terdapat kata ofa (dengan memakai o jang menurut keterangan dibawah nomor 227 menggantikan bunji ě).

Tekanan dalam kata² jang diduakalikan dan dalam komposisi.

320). Dalam suatu bahasa dalam kata² jang diduakalikan bagiannja jang pertama tetap ditekankan, dalam bahasa lain tekanan itu hilang. Kedua kemungkinan itu terdapat dalam bahasa Dajak dalam suatu kata itu djuga, tetapi artinja berubah sedikit, misalnja dalam kata gila-gila (bodoh benar) dan gila-gila (agak bodoh).

321. Dalam hal itu pada typus-Tobapun terdapat hal² jang chas, misalnja dalam kata jalàk-jalak (mentjari di-mana²) disamping kata mànjalak (mentjari) jang diturunkan dari kata dasar jàlak.

322. Dalam bahasa Bugis pada beberapa kata jang tertentu suku katanja jang terachir ditekankan dan pandjang bunjinja seperti dalam kata apěllàŋ (alat untuk memasak), atinròŋ (kamar tidur), arùŋ

110