Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/84

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

59

maka tiba-tiba datanglah pikiran dalam hatinja jang dibangoenkan oléh pengetahoean bahasa* Belandanja melarang dia mempertoeroetkan jang baroe itoe, seolah-olah 'ia ta' setia pada pengetahoeannja. Sesoedah itoe ia biasanja menjesal, laloe memegang pikirannja jang lama itoe lebih keras lagi dari sampai pada waktoe itoe.

Dalam pada itoe hidoepnjapoen tiada terlampau soenji senjap benar. Karena dalam antara keloearganja adalah djoega doea orang jang menjajanginja, sebagai ia menjajangi meréka itoe, jang mentjintaïnja seperti jang ditjita-tjitanja sendiri, jaïtoe dengan kesajangan dan pertjintaan jang soenggoeh dan soetji.

Kedoea orang itoelah poela jang ditjintaïnja dengan pertjinta­ an jang sampai kedalam hati noeraninja. Kedoea orang itoe ialah bapanja dan seorang saudaranja jang laki-laki jaïtoe kakaknja jang ketiga, ja'ni jang boengsoe dari kakaknja jang bertiga itoe. Betoel bapa'nja ta' dapat memenoehi kehendaknja jang sangat ditjintaïnja itoe, jaïtoe: memberi dia kebébasan! Betoel bapanja itoe ta' tjakap mentjoekoepi .keinginannja akan kepandaian; tetapi bapaknja itoe soenggoeh baik kepadanja dan menjajangi dia, si gadis gila itoe dengan sehabis-habis kasihnja. Bahwa bapanja mentjintaïnja itoe diketahoei dan dirasaï oléh si anak. Bapa itoe pandai benar memandang dia dengan pemandangan kesajangan dan setiawan. Djarinja jang lemah itoe soenggoeh pandai meraba pipi anaknja itoe dengan lemboetnja serta menjelisik ramboetnja, ramboet jang hitam dan pand jang itoe, serta tangannja jang koeat itoepoen pandai nian memeloek léhér dan bahoe si anak itoe.

Si adik itoe tahoe, bahwa kakaknja tadi sajang padanja, meskipoen si kakak ta' pernah menampakkan sajangnja itoe dengan toetoer kata jang manis dan ta' sekali djoea memboedjoek menghiboerkan dia! Tetapi hiraunja akan adiknja itoe menjatakan kepada si adik, bahwa kakaknja itoe menaroeh kasih sajang kepadanja. Kakaknja itoe tidak mentertawakan dia bila ia mengeloearkan boeah pikirannja padanja, melainkan selaloe didengarkannja dengan soenggoeh-soenggoeh dan ta' pernah ia menggementarkan si adik itoe dengan perkataan: „Toeroetlah kehendakmoe, akan akoe tinggal orang Djawa." Soenggoehpoen ia tidak mengatakan, jang ia menjetoedjoei tjita-tjita adiknja itoe, tetapi si adik tahoe, bahwa kakaknja itoe dalam hatinja membenarkan pikirannja. Si adik tahoe, menilik kitab-kitab jang dioendjoekkan si kakak ketangannja. Ni, merasa dirinja kaja beroléh kasih sajang kedoea orang itoe dan karena pikirannja disetoedjoei pikiran kakaknja itoe.

Bapanja tidak selaloe dekatnja, karena bapa' itoe banjak kerdjanja, ketempat ia bekerdja itoe ta' boléh si Ni datang, karena ia ta' boléh keloear dari dalam biliknja jang tertoetoep itoe dan