Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/83

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

58

nja jang gila dan hatinja jang rawan itoe timboel silih berganti dengan tiada berhenti-hentinja beratoes-ratoes pikiran jang hoeroe-hara. Ia merasa dirinja ditempat jang soenji senjap, soenggoehpoen ia dikelilingi beberapa orang jang selaloe hari bersama-sama diam dan hidoep dengan dia. Betoel ia bersaudara dengan meréka itoe, dan setiap hari bersama-sama dengan dia, tetapi perasaannja dan pendapatannja berlainan sekali dengan perasaan dan pendapatan meréka itoe dan roepanja keadaan itoe akan tinggal demikian.

Ia ada mempoenjaï seorang kakak perempoean, jang sama-sama dalam pendjara itoe dengan dia. Benar ia sajang pada kakaknja itoe, tetapi tali persahabatan jang memperhoeboengkan si kakak dan si adik itoe, tiadalah berapa tegoehnja, karena perasaan dan boeah pikiran kedoea saudara itoe berbéda amat sangat. Si kakak itoe pendiam, penjabar, tenang dan soeka sendiri-sendiri sadja. Tetapi si adik, seorang anak jang semata-mata berhati mandja dan riang. Boeah pikiran, jang terdapat pada si adik semoeanja pikiran jang salah pada pemandangan si kakak, jang soeka dan keras pada 'adat-'adat jang lama.

Telah kerap kali si adik itoe datang kepada si kakak dengan mata jang bertjahaja-tjahaja dan berhati jang besar mentjeriterakan pendapatannja dan meminta pertimbangan dalam beberapa hal. Kalau si adik telah habis bertjeritera, betoel si kakak tiada melarang si adik itoe, tetapi si kakak selaloe mendjawab dengan tiada pedoeli: „Toeroetlah kehendakmoe, akoe ORANG DJAWA!" Hati si Ni mendjadi ketjoet, sebagai diraba oléh tangan jang kasar dan seloeroeh toeboehnja mendjadi gementar. Adik-adiknja jang perempoeanpoen telah mendjaoehkan diri dari padanja. Kakaknja jang toea ta' soeka melihatkan adikadiknja 'jang ketjil kerap bertjampoer gaoel dengan si Ni, ka­rena si Ni mempoenjaï boeah pikiran jang gila-gila. Si kakak itoe keras sekali. Adik-adiknja jang ketjil amat takoet kepadanja.

Hal itoe meroesakkan hati si Ni sekali, tetapi iboenja lebih lagi dari itoe mendoekatjitakan hatinja.

Hati iboenja itoe lebih-lebih lagi tertoetoep kepada si Ni, karena pikiran si Ni berlainan sekali dengan pikiran iboenja itoe.

Ni, anak jang malang benar, hati noeraninja mentjintaï kasih sajang, tetapi seorangpoen ta' hendak memberikan kasihnja kepadanja, pada hal ia sendiri selaloe menghamboerkan kasih mesra kepada orang lain.

Itoe sebenarnja boekan salah orang, mengapa si Ni selaloe asing dan lain, ja, berlain benar dengan orang-orang lain?

Iapoen sebenarnja telah kerap kali mentjoba mengoebah dirinja, soepaja ia mendjadi seroepa saudaranja jang lain-lain djoega, tetapi tiap-tiap kali bila ia akan hampir beroebah itoe,