85
»Dengan maksoed jang baik, Njonja!" kata si pandita; »Kaoe poenja soewami traoesah koewatir aken satoe apa, kaloe sadja ia bitjara dengan sabenarnja."
-»Traoesah koewatir! - ja, pada moela moeLa memanglah orang bri djandjian bagoes, tapi komoedian orang berkata sadja traoesah koewatir atawa traoesah takoet, laloe orang berdjalan pergi dengan tida sekali boektiken djandji; di lain hari katjilakaän datang menerdjang kapada kita, dengan tida kataoean dari mana datangnja."
- »Senangkenlah batimoe, Njonja! katjilakaän tiada nanti datang dari padakoe ini."
Njonja Caderousse mengoetjapken bebrapa perkataän jang tida terdengar terang, laloe tinggal doedoek berdiam, dengari orang berkata-kata.
»Tapi," kata poela pandita: »apa itoe Dantes toewa tida sekali jang openi, maka ia misti mati denang lantaran lapar?"
»Boekan bagitoe, Toewan!" sahoet Caderousse: »Mercedes tida tinggalken dia, dan toewan Morreï poen tiada loepa aken membri toeloengan ; tapi orang toewa itoe merasa berat aken trima toeloengan orang, lebih lagi toeloengannja itoe Fernand, jang Edmond sangka ada djadi satoe sobat "
- »Apa Fernand itoe boekan Sobatnja Edmond?"
- »Bagimanatah ia boleh djadi sobatnja Edmond, sedang ia kupingin Edmond sendiri poenja toendangan? Edmond jang berhati toeloes, ada