79
apatah sekarang telah djadi dengan itoe anak baik ? Apa kaoe kenal padanja? Apa ia masih hidoep? Apa ia telah terlepas dari pandjara dan ada beroentoeng?"
— »Ia soedah mati di dalam pandjara."
Caderousse djadi poetjat, laloe ia menengok ka samping dan menjoesoet ajer mata.
»Kasian sekali!" kata Caderousse itoe: »Tah, itoe poen ada djadi satoe kanjataän lagi atas hal jang tadi saja kata padamoe, Toewan pandita! Toehan Allah melinken ada baik sadja aken orang-orang jang djahat. O! njatalah jang doenia ini lebih lama lebih djadi boesoek kaädaännja. Haroes sekali toeroen hoedjan obat bedil doewa hari lamanja, laloe obat itoe tersoeloet oleh geledek, biar antero doenia djadi binasa!"
— »Kaoe ini ada kalihatan seperti ada bertjinta hati pada itoe Fdmond, Toewan!"
— »Ja, saja ada tjinta padanja, maskipoen pada satoe tempo saja taoe bentji padanja, dari sebab ia ada kalihatan amat beroentoeng; tapi dari itoe tempo sampe sekarang — demi kahormatankoe sendiri— saja ada merasa sedih dan doeka, oleh kerna katjilakaännja jang besar sekali."
Di sitoe Caderousse itoe berdiam, demikianlali djoega si pandita; tapi sedang berdiam pandita itoe tiada; poetoes mengawasi pada Caderousse jang ada di hadepannja.
»Toewan djoega ada kenal pada itoe Edmond?" kata poela Oaderousse.