68
dan dapat lihat djalanan de Meillan, kakinja djadi lemas, hingga ampir ia roeboeh di djalanan. Achir-achir ia sampe ka denpan roemah ketjil, di mana doeloe ajahnja ada tinggal.
Dantes bersender pada soewatoe poehoen dan berdiam sakoetika lamanja dengan berpikir dan mengawasi pada tingkatan-roemah jang paling tinggi. Achir-achir ia masoek ka roemah itoe dan menanjaken pada toewan roemah, kaloe-kaloe masih ada tingkatan jang belon tersewa. Sasoedah mendapat taoe, bahoewa samoewa tingkatan roemah itoe soedah ada jang isiï, Dantes lantas meminta idsin boewat lihat tingkatan jang kalima, hingga si toewan roemah lantas naik ka tingkatan itoe dan meminta pada penjewanja, soepaja penjewa ini boleh kasih lihat tampatnja itoe kapada Dantes.
Jang tinggal di itoe tingkatan kalima, ada doewa orang sadja, iaitoe satoe lelaki dan satoe prampoewan moeda jang baroe berlaki-istri delapan hari lamanja. Tempo melihat pada marika itoe, Dantes beringat pada diri sendiri serta Mercedes, hingga ia djadi menapas salakoe orang jang berdoeka.
Kaädaän di dalam itoe tampat telah djadi lain dengan jaug doeloe: kertas kembang jang menoetoepi tembok, telah ditoekar dengan kertas matjamlam; sekalian perabot jang Dantes kenal di temponja anak-anak, soedah tida ada di sitoe.
Dantes menengok pada pembaringan orang,