56
baroelah Dantes masoek ka itoe gowa. jang ada lebih ketjil dan lebih gelap dari gowa jang pertama.
Pada satoe tampat, di sabelah kiri dari moeloet gowa itoe, ada satoe podjok ada lobang ketjil jang dalam serta gelap sekali, sedang di antero gowa itoe tiada sekali ada barang apa-apa.
Dantes mendoega, saände hartanja kardinaal Spada ada di itoe tampat, tantoe ada terpendam di itoe podjok jang gelap. Ia hamperi podjok itoe dan lantas moelai menggali tanah di sitoe.
Sasoedah mematjoel beberapa kali, patjoelnja terbentoer pada besi, hingga Dantes djadi kaget sekali: ia poen mendoega, bahoewa jang terbentoer itoe besinja soewatoe peti. Komoedian sigralah djoega ia dapat taoe, jang di tampat itoe ada terkoeboer satoe peti kajoe jang bersoempe besi.
Di itoe waktoe Dantes dapat lihat satoe bajangan jang berkelipat, maka ia lepasken patjoelnja, laloe pegang sinapannja dan berdjalan ka loewar gowa Satoe kambing telah melompat di moeloetnja gowa jang pertama, dan tempo Dantes sampe di loewar gowa, kambing itoe ada lagi makanin roempoet di tampat dekat.
Sasoedah berdiam dengan berpikir sakoetika, Dantes lantas potong satoe tjabang kajoe damar, dan sasoedahnja membikin api, ia goenaken tjabang Itoe seperti obor, jang ia lantas bawa ka dalam gowa, soepaja boleh lihat dengan terang apa jang