Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 3.pdf/87

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

s kisarken kombali pembaringannja. Di sitoelah aroe ia mendapat taoe, bahoewa di malam tadi ia peoja petjahan gendi soedah bertemoe pada batoe, sedang ia maoe goegoerken sadja pasir dan kapoernja tembok. Sebab tembok itoe ada basah, maka ampanglah djoega pasir-kapoernja dapat digoeajoerkea sedikit-sedikit.

Dautes bekerdja dengan radjin, dan sasoedahnja iga hari berlaloe, ia soedah dapat goegoerken pasir an kapoer jang ada pada sapoetar soewatoe batoe; pi batoe ini belon dapat dilolosken, kerna masih berpegang oleh pasir-kapoer di sabelah dalam Dan­ es tjoba gojangken batoe itoe dengan kakoewatau edjoeng djari, tapi batoe itoe tida tergerak, sedang etjahan gendi tida boleh dipake aken mendjoegil erna pada waktoe dipergoenaken bagitoe, ia lantas erpatah. Ai alah akal sekarang? Dantes djadi merasa jengkel sekali. Aken tetapi sigra djoega ia dapat atoe ingatan, hingga lantas ia tersenjoem.

Kaloe cipier membawa soep, ia bawa itoe di dalam satoe koewali besi jang bergagang, dan kaloe oedah toewangken soep itoe ka dalam piringnja Dantes, ia bawa pergi kombali koewali itoe. Piringnja Dantes tida taoe dibawa pergi, dan kaloe habis dipake, ia ditjoetji oleh Dantes sendiri; demikian­ lah djoega sendok kajoe jang misti dipake aken mengiroep soep itoe.

Di waktoe sore Dantes taro piringnja itoe di tanah pada dekat pintoe, di mana cipier biasa