Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 3.pdf/84

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

kan banjak-banjak, dan kaloe dibri makan banjak, tantoe sekali ia djadi niati. Dari sebab sekarang ini Dantes tida maoe djadi mati dengan lekas, maka ia tahan napsoenja, maskipoen sangat ia kapingin dahar itoe barang-barang makanan jang ada di me djanja.

Dari sebab soedah dapat niakan sedikit, pikiran nja tida melajang-lajang lagi. dan ia bisa berpikir dengan beres Ia berkata pada diri sendiri: »Akoe nanti tjoba tjari katerangan dengan tida membri rjilaka kapada orang. Akoe nanti ketok ini tembok kaloe itoe orang iang bekerdja, satoe toekang ada nja, ia nanti lantas berenti aken mendengar saben taran, tapi komoedian lantas djoega ia teroesken keidjanja, saande boekan satoe toekang, hanja satoe orang toetoepan jang niat minggat, tantoe sekali ia nanti merasa takoet kataoean, hingga ia lantas berenti kerdja, dan tida nanti inoelai kerdja kembali, kaloe hari belon djadi malam "

Komoedian lantas sadja Dantes itoe menoemboek tiga kali kapada tembok dengan satoe batoe jang ia dapat rontokken dari satoe podjok. Baroe ia inenoemboek satoe kali sadja, itoe boenji jsng ter dengar olehnja, lantas berenti.

Dantes memasang keeping. Doevva djam telah berlaloe, tapi itoe soewara tembok terkeroek-keroek tida kadengaran lagi.

Dengan harapan besar, Dantes lantas makan sapotong roti dan minoem sedikit ajer. Sampe di