verneur kapada Dantes itoe: »tida salamanja kaoe ada berlakoe bagitoe; oraougrnoe dan tingkahmoe ada lain sekali, pada tempo kaoe maoe memboenoeh pada djoeroe-koeiitji."
»Ja, -Toewan!" sahoet Dautes: »biarlah orang itoe soeka niembri ainpoeii kapadakoe ini; dia itoe salamanja ada berlakoe baik kapadakoe. Tapi apa tah saja misti bilang? Di itoe tempo saja ada gila dan merasa amat panas di hati."
— »Sekarang ini kaoe tida merasa panas?"
— »Tida, Toewan ! kerna pendjara ini soedah remoekken hatikoe . . . Soedah lama sekali saja ada di sini."
»Lama sekali?' kata inspecteur: »dari kapantah kaoe ini tertoetoep?"
— »Dari tanggal 28 Februari 1815."
Itoe inspecteur lantas mengitoeiig dengan tekoek-tekoek djari sendiri. Komoedian ia berkata:
»Sekarang ada tanggal 30 Juli 1816 Apatah omongmoe itoe? Baroe toedjoehbelas boelan sadja kaoe ada di sini, dan kaoe bilang, lama sekali."
»Baroe toedjoehbelas boelan sadja! " kata Dan tes: »O, Toewan! kaoe tida taoe, bagimana rasanja orang tertoetoep toedjoehbelas boelan ! tempo jang sabagitoe itoe, ada sama deugan toe djoehbelas tahon, ada sama dengan toedjoehbelas abad, lebih lagi aken saorang seperti saja ini, jang soedah ampir mendapat peroentoengau bagoes dan jang hendak berangkat menikah pada toen-