Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 3.pdf/52

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

46


sendirian sadja di doeiiia ini, di mana akoe nanti menangis dan merasa kasoenjian, kaloe kaoe ini meninggal."

Ini omongan, jang dikataken pada waktoe maoe berpisah, ada membri harapan besar kapada Fer­nand, jang sekarang ada merasa di dalam hati. Bahoewa kaloe sadja Dantes tida datang kembali, brangkalilah djoega ia (Fernand) nanti boleh dapatkeu itoe Mercedes.

Sering kali Mercedes itoe menangis, dan sering­ lah ia berdiri diam di atas boekit; salakoe orang jang gila, dan memandang ka Marseille dengan berdjemoer di sinarnja mata-hari; tempo-tempo ia berdiri di batoe-karang pada pinggir laoet, sambil menanja kapada diri sendiri, apa tida lebih baik memboewang diri dan djadi mati di ajer, dari pada inggal hidoep dengan menanggoeng kadoekaan sanantiasa.

Kaloe Mercedes tida teroes memboewang diri, itoelah boekan dari sebab merasa takoet kamatian, hanja sebab terlarang oleh agama *).

Caderousse djoega dipanggil ka paperangan; aken tetapi dari sebab ia ada lebih toewa delapan tahon dari pada Fernand dan ia ada berïstri, ia

________
*) Oleh agama Mesehi orang Indonesia ada diwadjibkan aken tjinta kapada sasama Indonesia. Bagimanalah bisa toeroet pada perintah itoe, kaloe orang tida tjinta pada diri sendiri? Sebab bagitoe, djadilah orang jang boenoeh diri sendiri, ada berdosa lebih besar dari pada memboenoeh orang lain.