Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 3.pdf/11

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

»Ach, Toewankoe! djelek amat adanja hal!" kata itoe mantri policie, jang merasa betoel-betoel bahoewa satoe perkara bagitoe roepa ada tjoekoep aken remoekken ha tinja orang.

»Kaloe kami térsemoe seperti Napoleon," kata poela Baginda: »terhiboerlah djoega hatikoe ini; aken tetapi kami ini ada teridar oleh orang-orang jang kami telah agoengken, jang haroes mendjaga perkarakoe seperti perkara diri sendiri, kerna kaoentoengankoe djadi djoega kaoentoengannja ! Kami dapat katjilakaän dengan lantaran alpanja orang."

Itoe mantri politie ada merasa seperti tertindih goenoeng oleh kerna adauja sabda Baginda sademikian itoe ; toewan Biancas mengoesoet keringat jang terbit penoeh di djidat ; Villefort merasa girang, kerna ia taoe betoel, jang dirinja dapat nama baik.

» Terdjatoh dari tachta karadjaäu, dan dapat taoe katjilakaän itoe terkoenjoeng koenjoeng dengan toeloengan kantoor-kawat!" kata poela Baginda: »O, kami lebih soeka mandjat ka bale-bale hoekoeman mati, dari pada toeroen di tangga tachta dengan teroesir dan ditertawai ! Kaoe taoe, apa artinja hal bagitoe di tanah Frankrijk, Toewan Dandré ?"

»Toewankoe!" kata mantri itoe; »riboe ampoen Toewan!"

»Mari, toewan Villefort V ' kata Baginda sambil menengok pada itoe orang moeda: »mari, dan