Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 24.pdf/8

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

1042


Keterangan tida tjoekoep, sebab tida ada laen, melaenken doewa tiga garis toelisan dari pada saorang bekas bangsat besar jang lari dari boewi. Dalem itoe soerat, ia kasi salah temannja soedah boenoeh padanja, sebab ia bersakit ati dan hendak membales padanja, serta itoe pemhoenoeh doeloe temennja di dalem boei. Malaenken doega-annja toewan magistraat ada tetap; Procureur keradja-an brani tentoein, jang si Benedetto, ialah pemboenoehnja. Oleh kerna itoe, maka de Villefort jakinin sabole-bole, boewat bikin terang pertoedoehannja, djadi ia besemboeni sadja didalem kamarnja boewat kerdjain pakerdja-anja.

Laen dari itoe, poen ia sengadja bersemboeni, sebab ada berpoeloe orang dateng minta kaartjis boewat masoek nonton. de Villefort ampir tida kaloewar-loewar. Sekali prestiwa, djoestoe pada hari di moeka Benedetto dapet tetamoe dengen Bertuccio, dan ia ini tjeritain dengan pandjang dan njata, siapa bapanja Benedetto, maka de Villefort berdjalan kaloewar makan-makan angin. Ia soedah berdjalan moendar-mandir ada doewa-tiga kali, sama sekali ia memandang ka djoeroesan roemah di mana anaknja baroe poelang dari sekola. Abis sembaring meliat begitoe, maka de Villefort dapet liat toewan Noirtier, jang doedoek di depan djendella seperti sari-sari, di dalem korsi pandjangnja. Kaliatan matanja toewan Noirtier memandang ka satoe tempat sadja dengan moekanja asran, seperti orang teramat maranja. de Villefort tjari taoe apa di pandang begitoe keras oleh toewan Noirtier, maka di liatnja jang itoe mata memandang begitoe keras dengan sanget bentjinja, sama njonja Villefort jang lagi maen sama anaknja di dalem kebon bertetawa-an. Villefort mendjadi poetjet, sebab dia mengarti apa kahendaknja toewan Noirtier.


1043


Njonja Villefort jang tida taoe ia di pandang, seperti terpandang oleh binatang boewas, jang hendak menerkam dia, selagi maen sama anaknja dengan manis, seperti saorang iboe jang tjinta anaknja.

Maka Villefort djoega dapet liat jang ia sendiri sekarang kena di pandang oleh toewan Noirtier, hingga Villefort ampir tida madjoe lagi barang satoe tindak.

Villefort tida maoe tinggal lama-an di loewar. Ia berdjalan pelahan-pelahan ka roemah, maka ia tida brani angkat moeka, sebab di rasanja pemandangan toewan Noirtier itoe seperti sinar api jang membakar. Sabab dalem pemandangan itoe, seperti orang toewa itoe hendak menoendjoek hati dengkinja, seperti ia hendak kasi ingat sama Villefort pada oetangnja jang belon terbajar.

Sembaring berdjalan masoek, maka Villefort berkata dalem diri: „baiklah toewan sabar sadja lagi satoe hari, apa jang akoe bilang satoe kali, tida bole terobah lagi.” Villefort massoek lagi ka dalem kamarnja aken bekerdja.

Di waktoe malem, semoewa orang soedah tidoer poeles, tetapi Villefort sendiri tida tidoer, ia tinggal sampe besokan pagi membatjai segala roepa pepriksaan, soepaja bole di banding sama laen-laen pepriksa-an, aken membikin terang benar perkara ini.

Pada kaesokan hari, ia itoe hari Senen, maka pengadilan nanti moelai doedoek, Villefort poenja ati tida terlaloe girang, ia tidoer sabentaran, tetapi ia tida bisa tidoer senang, sama sekali ia kaget, soedah lama pagi. Maka katanja:

„Nah ini harilah, maka pedang jang teradil bakalan di hoenoes aken membinasa-in orang jang bersalah. Ia seperti maoe memandang ka atas, ka djendella tempat doedoeknja toewan Noirtier, boewat mengoen-