poelan dari orang-orang Bonopartisch,” sahoet mek Lihatlah ini soerat jang berisi toedoehan."
Habis bilang bagitoe, Villefort itoe membatja bagini:
»Toewan Procureur Baginda Rudja dibri taoe oleh sobatnja tachta dan «gama, bahoewa saorang bernama Eamond Dantes, stuurman besar dari kapal Pharao, jang tadi pagi baroe datang dari Smyrna pada sasoedahnja mampir di Napels dan Porto Ferrajo, telah ada membawa soerat dari Murat kapada Napoleon, dan oleh Napoleon disoeroeh membawa satoe soerat kapada kawanan dari orang-orang Bonapartiseh di kota Parijs. — Orang nanti dapatken kenjatatin salahnja stuurman itoe, kaloe orang tangkap dia, dan dapatken iloe soerat pada badannja atawa di roemah bapanja, atawa di dalam kamarnja di kapal Pharao."
"Tapi soerat itoe tida tertanda dengan tanda-tangan penoelisnja,” kata Rend: »dan boekan dialamatken kapadamoe, hanja kapada Procureur Baginda Radja.”
» Benar sekali, ' sahoet Villefort: »tapi Procureur Baginda Radja kabetoelan tida di roemah, hingga soerat ini datang kapada secretarisnja jang boleh boeka segala soerat: ini secretaris soedah boeka dioega soerat ini dan lantas soeroeh tjari saja, dan tempo soeroehannja tida dapatken saja, lantas djoega secretaris itoe membri perintah aken menangkap dan menggeledah,"
»Kaloe bagitoe, itoe orang jang bersalah, soedah kena ditangkap?” kata njonja markies.
»Belon tantoe ia bersalah, ia poen baroe terdakwa sadja,” kata nona Rene,
»Ja, njonja!” sahoet Villefort pada njonja markies: »dan kaloe terdapat boekti kasalahaunja, orang itoe aken mendapat tjilaka besar sekali.”
»Di manatah sekarang adanja orang itoe?” kata Rene.
»la menoenggoe di roemahkoe,” sahoet Villefort.
»Kaloe bagitoe, berangkatlah, sobatkoe!” kata njonja markies pada Villefort: »djangan laleken kawadjibanmoe dengan meladeni pada kita-orang di sini, sedang kerdjain negri ada menoenggoe kaoe di lain tampat.”
»Toewan Villefort!” kata Ren dengan soewara haloes: »oendjoeklah kamoerahan hatimoe: hari inipoen harian kaoe bertoendangan.”
Villefort djalan berpoetar dan mengamperi pada toendangannja itoe, laloe dengan memegang pada belakang korsi, ia berkata pada nona itoe:
»Soepaja kaoe tida goendah hati, saja nanti perboewat apa jang boleh aken toeroet pesananmoe, Rene! tapi djikaloe apa jang terseboet di dalam soerat dakwaiin itoe, benar adanja, wadjiblah algodjo merabah pada goloknja.”
Rene goemetar saliwatan tempo dengar itoe omongan jang dikataken paling belakang.
»Djangan kaoe dengari omongnja anak itoe,