Halaman:Graaf De Monte Christo - 21.pdf/16

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1207 —

maka djendral itoe poen ijang di sangkaken soedara benar dalem ini perhimpoenan, mengoendjoeken tingka seperti orang jang tjela segala itoe. Koetika orang abis batja itoe soerat, maka toewan djendral tinggal berdiam sadja dan djidatnja mengkeroet.

Toewan president-laloe bertanja: „Sekarang bagimana, patah toewan djendral hendak kataken dari ini soerat?"

Djawabnja: „Akoe bilang, bahoewa sekarang ini masih terlaloe baroe ijang orang-orang bersoempa setia pada ra- dja Lodowijk XVill, aken soedah maoe memetjaken lagi persoempahan itoe, boewat menoeloeng bekas Keizer."

Ini djawaban terlaloe njata, dan orang tida bisa doega laen. Maka berkata president dari persidangan. Djendral, boat kita orang tida ada Lodewijk XVIII atawa Kelas bekas Kit tida maoe kenal laen, melaenkan Sri maha Baginda Keizer jang telah di kaloewarken lebi sepoeloeh boelan lamanja dari negri Frankrijk dan keradjaannja, oleh kerna hiabat adja-radja.

„Ampoeni akoe," sabda toewan djendral: „Boleh djadi ang bagi toewan tida ada Lodewijk XVIII, aken tetapi bagi akoe tetap adanja; sebab dia itoelah ijang bikin akoe jadi Baron dan Maarschalk dan selama-lamanja akoe tida nanti loepa ijang sekalian pangkat itoe di perolehkoe, sebab oelangnja Lodewijk XVIII."

„Toewan", berkata president persidangan dengen soewara engis sambil bediri dari korsinja: „ingatlah apa toewan kataken; perkata-an toewan ini mengoendjoeken njata ang orang di Elba sbedah kliroe sama toewan. Kita kataken baroesan ijang kita tida kenal laen orang, melain-