— 1206 —
soedah begini besar adanja, serta anggota-anggotanja poen orang berpangkat tinggi-tinggi. Maka toewan djendral di pertanjaken dari pada pikirannja, aken tetapi dia tjoema menjaoet: ijang dia tida oesah di pertanjain lagi dari sebab itoe soerat dari Elba belon misti kasi taoe segala katerangannja ijang perloe.
Franz brenti. „Ja akoe poenja papa memang bertegoeh satianja pada radja," berkata Franz; „orang soedah tida oesah tanjah lagi bagimana hatinja, sebab semoea orang taoe ijang dia bersetia sama kaoem radja dan boekan sama Napoleon."
„Ja itoelah," berkata de Villefort, „ijang bikin akoe mendjadi sobat keras dari pada-papamoe; memang begito orang ijang sama pikiran, lekas bersobatan keras."
Adapoen matanja toewan Noirtier soeda tida sabar lagi, seperti dia mabe bilang „ajo, lekas batja teroes." Franz laloe batja lebi djaoe.
„Maka toewan president lantas berkata-kata aken memoehoen pada djendral, biarlah ija berkata lebi terang. Tetapi djendral de Quesnel menjaoet: ijang dia maoe taoe lebi doeloe, apa ijang orang mehendaki dari dia.
Lantas orang kasi taoe padanja, dari itoe soerat dari Elba, ijang memoedjikan toewan djendral, seperti satoe orang ijang bole sekali di pertjaja hendak menoeloeng ini perhimpoepoen- an. Sebagian dari itoe soerat merighabarken, bahoewa brangkali lagi sedikit hari Keizer poelang dari Elba, dan itoe soerat poen djandjiken aken kasi katerangan lebi banjak lagi, kaloe kapal pharao soedą sampe, ija itoe soewatoe kapal dari poenjanja toewan Morrel di Marseille, serenta kapitein kapalnja terľaloe tegoeh bersetiawan, sama Keizer: Selamanja orang batja itoe,
