— 1188 —
an dan dari sebab tida orang berpidato aken menghormati ijang mati itoe, maka lekaslah orang soedah djalan kaloewar. Chateau Renaud, Albert dan Morrel berdjalan di sebla, de Braij dan Beauchamp djalan di sebrang.
Franz berdjalan bersama-sama toewan de Villefort; sampe di pintoe tempat pekoeboeran, maka Morrel tinggal ber diri melaga maoe bikin apa-apa. Abis dia dapet liat ijang Franz sama de Villefort bersama-sama doedoek dalem satoe kreta, hingga Morel merasa di dalem hatinja seperti alamat ijang tida baik. Morrel poelang bersama-sama Chateau Renaud dan Albert pada doedock dalem satoe kreta, maka dia begitoe berpikir sepandjang djalan sampe dia tida dengar satoe pata, dari pada apa ijang orang kadoewa itoe beromong-omong. Hata maka apa ijang di sangkaken oleh Morrel djadi soewatoe alamat ijang tida baik, olehnja di pertjaja, sebab tadinja Franz maoe tinggalin toean de Villefort, maka lan- tas toewan de Villefort tanja pada Franz,,,kapan dia nanti liat kombali sama Franz."
Djawabnja Franz, „kapan sadja toewan maoe.""
Kaloe bole biar lekas."
,,Akoe si toeroet sadja, toewan. Apa tida baik kita ber- doewa poelang bersama-sama ?"
Bole sekali, kaloe toewan sendiri tida ada halangan?"
Tida sama sekali."
Oleh kerna peromongan ini, maka bakal mertoea dan dengen bakal mantoe pada doedoek di dalem satoe kreta. Inilah djoega membikin koewatirannja Morrel, koetika dia liat itoe kreta liwat.
Villefort sama Franz dateng sampe di Saint Honore. Toean procureur keradjaän pegi teroes ka kamar toelisnja, serta di
