Halaman:Graaf De Monte Christo - 18.pdf/17

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1031 —

„Kaoe sampe mengarti djoega kita poenja bitjaraan ini,"

mendjawab toewan Danglars, „tetapi kaoe poera-poera sadja

tida mengarti, maka itoe kila terangkan ijang pada ini hari

kita dapet roegi dari pada pindjeman oewang negri Spanjol

banjaknja toedjoe kali seratoes riboe frank."

„Sekaranglah mendjadi lebih bagoes." menjahoet njonja Danglars, apatah kita ijang moesti tanggoeng kaoe poenja karoegian?"

„Sebab apa tida?"

„Apatah kita poenja salah, ijang kaoe dapet roegi sampe

toedjoe ratoes riboe frank?"

„Begimana djoega, boekan kita poenja sebab."

„Lagi sekali toewan," mendjawab njonja Danglars. Kita

bilang aken djangan bitjara pada kita dari perkara oewang;

inilah satoe perkara, ijang kita tida taoe bitjaraken,

baik di dalem roemahoja kita poenja orang toewa, baik di

dalem roemahnja kita poenja laki ijang doeloe."

,,Kita boleh pertjaja ini, sebab baik ijang satoe, baik ijang lain tida poenja kemampoean satoe pèsér," menjahoet toewan Danglars.

„Apalagi," mendjawab lagi njonja Danglars, „kita tida dapet pengadjaran dalem hal oewang, tetapi disini kita moesti mendengerken siang malem tida lain, oewang ijang di hitoeng dan lagi di hitoeng, itoelah kita tida betah, dan lagi kita denger tida lain, dari kaoe poenja soewara, ijang kita bentji."

„Soenggoeh," menjaoet toewan Danglars, „heran sekali, sebab kita rasa ijang di dalem kita poenja perdagangan kaoe djoega perhatiken."

„Kita? Siapa soedah membilang hal djoesta ini pada kaoe?"