Halaman:Graaf De Monte Christo - 18.pdf/16

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1030 —

nja begini, toewan Danglars mendjadi bingoeng, tetapi ini malem dia bikin seperti dia tida lihat ini moeka.

„Kita perdoeli apa ijang kape poenja hati meradjoek,"

berkata njonja Danglars, ijang djoega mendjadi marah: ,,apatah kita taoe toeroet tjampoer dalem kaoe poenja perkara? Toetoeplah kaoe poenja hati meradjoek itoe di dalem kaoe poenja kamar, atawa dalem kaoe poenja kantoor, atawa djatoehken itoe pada kaoe poenja kawan-kawan, ijang kaoe bajar, soepaja dia-orang boleh merasaken itoe." „Tida, tida," menjahoetlah toewan Danglars „kaoe kasi

pengadjaran tida betoel pada kita, njonja; maka itoe kita tida hendak toeroetin. Di dalem kita poenja kantoor kita poenja hati moesti barasa senang dan kita poenja kawan-kawan semoewa orang baik, membri oentoeng pada kita, dan tida bersalah, maka kita tida boleh marahken pada dia-orang. Kita moesti djatohken kita poenja hati marah pada ijang dateng makan enak dalem kita poenja roemah, ijang memake kita poenja koeda-koeda sampe mati dan ijang mengkosongken kita poenja peti oewang."

Siapatah itoe ijang bikin kosong kaoe poenja peti oewang? Bitjaralah ijang terang, toewan, kita tida mengarti kaoe poenja perbilangan ini."

„Oh, djanganlah kaoe koewatir; kita boleh bitjara seperti kita kası badean, tetapi tida lama nanti kaoe bisa bade djoega," menjahoet toewan Danglars, „siapa ijang membikin kosong kita poenja peti oewang, ija itoe ijang kloewarken di dalem satoe djam sampe toedjoe ratoes riboe frank dari kita poenja peti oewang."

„Kita tida mengarti kaoe poenja bitjaraan ini." berkata barones, dengen mendjadi amat marah.