Lompat ke isi

Halaman:Garuda Perdamaian (Garuda Indonesia, 1957).pdf/67

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Sedang sebaliknja Perantjis menjatakan bahwa sidang istimewa itu illegal dan semua keputusannja adalah tidak sjah. Pernjataan itu disokong oleh Inggris jang menjatakan djuga bahwa Mesir menghina P.B.B. karena sikapnja jang tetap bennusuhan dengan Israel dan melarang kapal-kapal Israel untuk melalui terusan Suez. Wakil lnggris mengatakan, bahwa lnggris-Perantjis tidak mempunjai maksud untuk tetap menduduki zone terusan Suez lebih lama daripada jang diperlukan jakni untuk melindungi bahaja pertempuran Israel-Mesir di terusan Suez. lnggris menjatakan bersedia menjerahkan tugas sebagai pemisah dalam pertempuran antara Mesir-Israel kepada P.B.B., djika badan itu bersedia mengambil tugas tersebut.

Tetapi ternjata suara lnggris-Perantjis tidak didengarkan oleh sebagian besar anggauta P.B.B. dan setelah diadakan pemungutan suara, maka sidang menerima baik untuk membitjarakan pengachiran permusuhan di Mesir. Wakil dari Amerika Serikat, J. F. Dulles kemudian mengemukakan rentjananja dan mengadjukan sebuah resolusi, jang terdiri- dari 6 pasal. Usul resolusi Amerika Serikat jang merupakan usul resolusi D.K. tertanggal 30-11-1956 setelah diperbaharui lagi diterima sidang darurat P.B.B. pada tanggal 2 Nopember 1956. Adapun isinja antara lain sebagai berikut:

a. Semua fihak jang terlibat dalam pertempuran supaja menghentikan pertempuran.

b. Pasukan-pasukan Israel supaja ditarik mundur kebelakang garis demarkasi.

Dengan kekalahan suara jang sangat banjak 64 lawan 5 suara dan 6 blanco, resolusi Amerika Serikat diterima oleh Sidang Madjelis Umum P.B.B. tanggal 2-11-1956 dan pada hari itu pula diteruskan oleh Dag Hammarskjold kepada Pemerintah Inggris, Perantjis, Israel dan Mesir. Seruan P.B.B. ini tidak dihiraukan oleh Inggris-Perantjis, walaupun Mesir pada tanggal 3-11-1956 telah menjatakan kesediaannja untuk mentaati andjuran Madjelis Umum, namun ia tidak akan dapat melaksanakannja apabila musuh masih terus menjerang. Serangan-serangan Inggris-Perantjis makin menghebat untuk memperoleh posisi jang menguntungkan didaerah terusan Suez.

Dalam keadaan demikian itu P.B.B. terus melandjutkan usahanja untuk menghentikan pertempuran di Timur-Tengah.

63