Perantjis dan tidak mengira sama sekali kalau Inggris-Perantjis mendjalankan siasat jang litjik itu. Amerika Serikat jang sedjak semula menghendaki supaja persengketaan Suez itu diselesaikan dengan djalan damai segera bertindak dan Wakil Amerika Serikat di D.K. segera mengadjukan usul resolusi jang isinja antara lain sebagai berikut:
a. Menjerukan kepada Israel supaja segera menarik mundur pasukan-pasukannja kebelakang garis gentjatan sendjata.
b. Menjerukan kepada semua anggauta supaja tidak menggunakan kekerasan atau antjaman kekerasan didaerah itu dengan tjara bagaimanapun jang tidak sesuai dengan maksud P .B.B.
Tetapi sajang usul resolusi Amerika Serikat itu jang telah diterima oleh 7 negara anggauta pada sidangnja tanggal 30 Oktober diveto oleh Inggris dan Perantjis, sedangkan Australia dan Belgia menjatakan abstain. Dengan divetonja oleh lnggris-Perantjis, maka penjelesaian agressi Israel dan ultimatum Inggris-Perantjis tidak mungkin lagi melalui D.K.
Sekretaris Djenderal P.B.B. Dag Hammarskjold berhubung dengan ultimatum Inggris-Perantjis kepada Mesir, marah sekali dan mengantjam akan meletakkan djabatan. Beliau tidak sanggup lagi mendjalankan pekerdjaan sebagai sekdjen sebelum semua negara anggauta P.B.B. menghormati dan mentaati semua ketentuan jang terdapat dalam piagam P.B.B., jakni larangan bagi semua negara anggauta untuk menjelesaikan perselisihannja dengan djalan kekerasan. Tetapi kemudian maksud dari Hammarskjold itu ditolak oleh wakil-wakil dari Amerika Serikat dan Rusia jang berdiri dibelakangnja dan tetap mempertahankannja sebagai Sekretaris Djenderal P.B.B.
Dengan matjetnja persoalan agressl Israel jang kemudian disusul dengan agressi bersama lnggris-Perantjis, dimana Inggris-Perantjis dalam Dewan Keamanan, duduk sebagai anggauta tetap jang memiliki hak veto, maka Yugoslavia mengambil inisiatip untuk mengusulkan keadaan sidang istimewa madjelis umum P.B.B. jang chusus akan dibitjarakan krisis di Timur Tengah. Pada tanggal 1 Nopember 1956 madjelis umum P.B.B. mengadakan sidang istimewa jang dihadiri oleh 76 Negara anggauta.
Dalam sidang tersebut Wakil Mesir minta kepada sidang untuk mengutuk kaum agressor, Inggris-Perantjis-Israel.
62