Komandan Bn. dan rombongan dalam perdjalanan ke post bertemu dengan orang Bedui, dimana mereka berhenti sebentar untuk bertjakap-tjakap. Entah bahasa apa jang dipergunakan! Rupa-rupanja djari-djari dan sikut Pak Susdi berdjasa djuga mendjadi djuru bitjara ..............
gian wilajah kekuasaan Israel disepandjang garis demarkasi itu. Kenjataannja sekarang ini ialah, bahwa mereka hanja menduduki bahagian wilajah kekuasaan Mesir. Sebab Israel tidak memperkenankan mereka menduduki bahagian wilajahnja dengan alasan: Israel tidak pernah menjetudjui resolusi Dewan Keamanan dalam hal ini.
Desa Rafah ini pernah didjadikan markasnja salah satu batalion tentara Israel ketika menduduki seluruh wilajah ini sampai ke Terusan Suez. Dan sewaktu mereka harus mengundurkan diri dari situ, sebahagian besar bangunan-bangunan jang ada, dihantjurkan. Bangunan-bangunan jang tidak sampai hantjur seluruhnja, kini ditempati oleh tentara kita. Tetapi tidak seluruhnja, melainkan hanja mereka jang bertugas pada markas besar batalion. Kompi-kompi seterusnja peleton-peleton disebarkan dengan pos-posnja masing-masing disepandjang garis demarkasi disekitar Ghaza kearah Sinai.
Malam itu Komandan „Garuda I” Overste Suadi, bekas Komandan R.I. 23 di Pare-pare, sedang sibuk mengadakan persiapan-persiapan untuk pagi tanggal 5 Djuni djam 5.00 terbang ke Napoli. Dari sana ia akan mendjalankan vakansi-nja selama 14 hari di Eropah bersama-sama dengan beberapa orang perwira.
143