Pergi dia datang jang lain lagi. Ngomong tak berpokok tertentu dan kalau dia melihat saja senjum, lekas-lekas dia minta rokok. Melihat rokok saja berikan, beberapa orang jang berada tak djauh dari situ tidak mau membiarkan kesempatan itu dilalaikan. Ramai-ramai mengulurkan tangannja sambil memudji-mudji tentara Indonesia. Dan kalau rokok sudah habis terbagi, kaleng kosongnja mendjadi rebutan.
Belum habis tjeritera pertemuan singkat ini sebelum jeep kami meneruskan perdjalanannja. Sebab masih ada lagi beberapa jang lainnja menghampiri saja dengan membawa lain tjeritera dan lain akal untuk mendapat sesuatu. Tjeritera tentang Presiden Soekarno jang sifatnja memudji-mudji. Dan kalau saja telah menjatakan terima kasih saja atas pudjian meereka, berartilah terbuka kesempatan buat mereka untuk ................... minta uang! Jah, tentunja saja berikan sekedarnja, kuatir kalau-kalau pudjian itu berobah mendjadi edjekan!
Bermobil menjusur djalan raya ditepi Terusan Suez sepandjang lebih kurang 30 km untuk kemudian menjeberanginja, tidak banjak pemandangan jang merupakan bahan tjeritera. Hari masih tetap panas; panas-panas padang pasir. Dan iring-iringan kapal jang sedang melintasi terusan jang telah kami dekati, telah mendjadi terang matjam kebangsaannja, kalau beberapa saat jang lalu kelihatannja dari djauh seperti kapal-kapal jang berlajar diatas pasir sadja. Kapal-kapal dari Denmark, Djerman Barat dan Belanda.
Kalau djam tangan saja telah menundjukkan pukul 19.30 (7.30 malam), maka kami telah tiba dibagian djalan raja jang penuh dengan lobang-lobang besar dan ketjil; djalan menudju tepi Laut Tengah. Tetapi hari belum djuga gelap. Sebab seperti halnja dengan Eropah, matahari disini djuga ,,sangat radjin"; pagi-pagi belum djam 5 ia sudah muntjul dan nanti menghilang (terbenam) disekitar djam 21.00 (9.00 malam). Djalan-djalan berlobang itu, adalah akibat dihantjurkan oleh Tentara Israel ketika mengundurkan diri Terusan Suez atas perintah Dewan Keamanan PBB. Dihantjurkan dengan bulldozer dan sepandjang lebih kurang 50 km. Sedjak beberapa minggu jang lalu, bagian djalan ini mulai diperbaiki oleh Mesir, Tjepat djuga mereka bekerdja sebab semua setjara mechanis sehingga dalam 1 hari, 1 km selesai dikerdjakan dalam kwaliteitnja sebagai djalanan kelas satu.
Setelah melalui beberapa pos tentara Jugoslavia dan beberapa kubu pertahanan Tentara Mesir, tibalah kami dizone tentara kita. Dan kala jeep kami berhenti dipekarangan markas besar T.N.I. ,,Garuda I", djam menundjukkan pukul 22.00 tempat.
Rafah adalah sebuah desa tak djauh dari Ghaza. Dan tidak djauh dari markas-besar kita ini, membudjur lurus garis demarkasi antara daerah kekuasaan Mesir dan Israel.
Menurut persetudjuan jang ditjapai didalam Dewan Keamanan PBB, pasukan-pasukan Polisi PBB ditugaskan untuk mendjaga garis demarkasi ini dan untuk itu mereka akan menduduki sebahagian wilajah kekuasaan Mesir, dan sebaha-
142