Lompat ke isi

Halaman:Detective Chiu.pdf/78

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

76

TJILIK ROMAN'S

tida bisa berkata lagi, kerna aer matanja mengalir dengen deres...... ia sesenggukan...... ia menangis...... Njonja Sian Kheng manggutin kepalanja. Ia mengarti bahua putrinja itu ada menjinta pada Tjoan Hin, jang suaminja tida setudju, bukan kerna kelakuannja itu pemuda ada kurang sopan, atawapun kurang terpladjar, aken tetapi oleh kerna...... kurang...... duit...... alias miskin !!!! suda tentu sadja Sian Kheng tida gampang-gampang buat serahken putrinja pada orang jang dalem anggepannja tida bersamahan deradjat dengen dirinja.

„Lena......” kata sang ibu sambil memandang muka putrinja dengen pengrasahan kesian: „Kau punja pemandangan sunggu tjupet. Begitu djuga kau harus berpikir dengen tenang. Begimana kau hendak menolak jang kaja buat ambil pada jang miskin...... (Orang tua mata duitan. Penulis). Inget bahua kau masih ada terlalu muda buat mengenal penghidupan manusia. Djangan sekali kau kena terbudjuk oleh segala budjukan iblis jg kosong belaka. Orang tida bisa hidup zonder mempunjai uang, kau mengarti?? Betul Tjoan Hin ada satu pemuda jang tida ada ketjelahannja, tapi kau toch tida bisa hidup melainken dengen ia punja Tjinta sadja...... kerna Tjoan Hin itu toch tida lebi dari pada mendjadi kuli orang. Beda sekali dengen kedudukannja Tjong Bian jg kaja, serta ada mempunjain Auto dan ruma gedong, suda tentu kau nanti mendjadi beruntung kalu kau bisa mendjadi ia punja istri......” Sang ibu masih mau mengotje lebi djau lagi, tetapi seperti kesetanan Lena mendjadi sengitan, kutika meliat jang ibunja telah mendjelekin pada itu pemuda jang di tjinta olehnja di hadepannja jang di tudu ada mendjadi pembudjuk.