Halaman:Detective Chiu.pdf/12

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

10

TJILIK ROMAN'S

„Tuan Inspectir, kerna mengingat dalem ini perkara, saja tida ada sangkutan apa-apa, maka lagi sekali saja memuhun supaja bisa dikeluarkan dari tahanan. Saja kwartir ibu saja jang sudah tua tentu akan mereres kalu tau aku disekap disini sampe sekean lamanja...... meminta pula Kim-hien pada Inspectir Lim buat ia bisa dimerdekakan.”

Tetapi permintaannja ini mana bisa dilulusi oleh Inspectir Lim jang sudah dipesen berulang-ulang oleh detective Chiu buat djangan loloskan Kim-hien?

Sementara itu, bel telepon berbunji.

„Hallo......! Oh, kau Chiu, ada apa?...... Heh...... apa kau bilang? Ibrahim kena katembak?...... Dimana dan bagimana keadaannja??...... Oh, sukur kalu tida berbahaja!...... Ja, baek, aku akan lantas sampe di djalanan Halmaheira ......” Inspektir Lim lantas tarokan hoorn telepon dan perentahkan sebawahannja masukan lagi Kim-hien dalem kamar tahanan, kamudian dengan tjepet ia adjak beberapa rechercheur laennja, mabur ke tempat jang diundjuk dalem pembitjaraan telepon.

Sesampenja di Djalan Halmaheira, marika tida dapetkan detective Chiu hingga menimbulkan perasaan sangsi dalem hatinja ini pembesar polisie atas kabenerannja itu telepon. Selagi ia akan mengambil putusan atawa sakunjung-kunjung, tida dikatahui dari mana datengnja, seorang Indonesia dengan memake katja mata item menghampiri padanja.

Untuk mendjaga kamungkinan jang bisa terdjadi dalem keadaan demikian, djustru djuga Djalan Halmaheira lagi sepi-sepinja, Inspectir Lim lantas tjabut revolvernja.

Tetapi sabelon ia bisa bertindak laen, itu orang jang menghampiri padanja sudah lebih dulu berkata: „My inspector, adakah kau sudah tida dapet mengenali lagi siapa sabenernja aku ini?.......”