Halaman:Dampak Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi Guru SD di Kota Padang.pdf/75

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

4.2.4.1 Penggunaan Tanda Koma


Dalam karangan siswa jarang sekali digunakan tanda koma sehingga pembaca kekurangan napas ketika membaca karangan tersebut. Di samping itu, boleh jadi pemahaman pembaca tentang apa yang ditulis dalam kalimat itu akan berbeda dengan apa yang dimaksudkan oleh penulisnya. Pemakaian tanda koma itu juga diatur di dalam ejaan. Perhatikan contoh karangan siswa yang tanpa tanda koma berikut ini.


(28) Tadi siang di depan sekolah saya melihat orang berlomba memanjat pohon pinang. (4,1, BB) Kalimat (28) tidak benar karena tidak menggunakan tanda koma. Padahal, kaidah menyatakan bahwa tanda koma digunanakan pada kalimat yang keterangannya mendahului subjek. Perhatikan perbaikan kalimat berikut ini.

(28a) Tadi siang di depan sekolah, saya melihat orang berlomba memanjat pohon pinang.

(29) Hari sudah malam saya paman menginap di kampung, dan paginya saya dan paman berangkat ke stasiun kereta api, (4, 3, BB)

Kalimat (29) tidak benar karena menggunakan tanda koma pada kalimat majemuk setara. Perhatikan perbaikan kalimat itu berikut ini.


(29a) Hari sudah malam saya dan paman menginap di kampung dan paginya saya dan paman berangkat ke stasiun kereta api, .... (4, 3, BB)

(30) "Rina kenapa kamu sedih?," tanya salah seorang temannya. (8, 2. SM)


dalam Penggunaan tanda koma pada petikan langsung kalimat (30) tidak tepat karena diletakkan sebelum tanda petik dua. Padahal, kaidah menyebutkan bahwa tanda koma