Halaman:Dampak Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi Guru SD di Kota Padang.pdf/46

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

menyatakan bahwa mereka telah beberapa kali mengusulkan kepada MGMP agar kepada para kepala sekolah juga diberikan penyuluhan yang sama oleh instansi yang berwenang. Pernyataan itu mereka utarakan sehubungan dengan kekurangmampuan mereka dalam mengatasi masalah kebahasaan, terutama di bidang administrasi.


3.3.3 Perkembangan/Kemajuan Pesuluh di Lingkungannya

Sehubungan dengan pertanyaan nomor 3, yaitu apakah ada perkembangan/kemajuan guru yang telah mendapat penyuluhan, jawaban responden menunjukkan bahwa 88,88% (8 responden) menyatakan bahwa guru-guru mereka yang telah mengikuti penyuluhan itu menunjukkan peningkatan kualitas, terutama dalam mengajar. Selain itu, ada jawaban yang menyatakan bahwa guru yang telah mendapat penyuluhan bahasa Indonesia diikutkan ke dalam pembuatan soal ujian bahasa Indonesia dan memperbaiki bahasa surat di kalangan sekolah mereka.


Hanya terdapat satu jawaban responden atau 11,11% yang menyatakan bahwa tidak mengetahui perkembangan guru yang telah mengikuti penyuluhan bahasa Indonesia karena setelah selesai mengikuti penyuluhan guru tersebut cuti melahirkan.

3.4 Responden Penyuluh

Penyuluh yang diwawancarai untuk data penelitian ini berjumlah 3 orang. Ketiga penyuluh itu telah mempunyai sertifikat kelulusan menyuluh dari Pusat Bahasa. Mereka adalah (1) Dra. Erwina Burhanuddin, M. Hum., Kepala Balai Bahasa Padang, (2) Drs. Wirsal Chan, staf pengajar di Universitas Negeri Padang, dan (3) Drs, Syafruddin Sulaiman, staf pengajar di Universitas Andalas, Padang.


Sebagaimana yang telah dinyatakan sebelumnya bahwa wawancara dengan para penyuluh ini merupakan data penunjang untuk penelitian Dampak Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Guru SD di Kota Padang. Namun, jika dilihat dari kelangsungan pelaksanaan kegiatan penyuluhan itu, para penyuluh adalah orang yang sangat menentukan.

24