Halaman:Citra Perempuan dalam Novel Putu Wijaya Kritik Sastra Feminis.pdf/14

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

kehidupan mereka dalam lingkungan masyarakat yang sangat beragam. Adanya pemahaman terhadap dinamika kehidupan perempuan tersebut secara langsung ataupun tidak akan memberi kesadaran pada diri perempuan akan peran, fungsi, dan kedudukannya sebagai manusia di tengah-tengah masyarakat, dengan latar belakang kehidupan sosiokultural yang berbeda.

Kenyataan bahwa karya sastra, khususnya prosa, baik itu berupa cerpen maupun novel banyak menampilkan perempuan dan persoalan kehidupan mereka sebagai tema sentralnya, mendorong tim peneliti untuk mengangkat persoalan tersebut sebagai topik penelitian ini. Menariknya karya sastra tersebut adalah karena menampilkan gagasan tentang perempuan Serta dinamika kehidupan mereka, yang diJatari oleh kehidupan sosiokultural yang tentu juga berbeda. Membaca karya sastra yang bercerita tentang perempuan dan dengan latar belakang budaya yang berbeda akan menambah wawasan pembaca mengenai perempuan dari latar budaya tertentu, yang nantinya akan memperkaya wawasan pembaca mengenai fenomena perempuan secara umum. Bagaimana kondisi, posisi, dan kedudukan mereka dalam masyarakat serta peran dan fungsi mereka dalam kehidupan suatu bangsa, sedikit banyaknya akan terlihat dari membaca karya sastra yang bercerita tentang perempuan. Hal itu yang mendorong penulis untuk mengangkat persoalan perempuan dalam karya sastra menjadi data penelitian ini.

Selain penulis perempuan yang sering menampilkan kaumnya sebagai ujung tombak ceritanya, penulis laki-laki pun tidak kalah menariknya mengupas persoalan perempuan dalam karyanya. Dalam kesusastraan Indonesia banyak sekali tokoh perempuan yang diciptakan oleh pengarang laki-laki. Kita mengenal tokoh Sitti Nurbaya, Tini, Yah, Tuti, dan masih banyak yang lainnya hadir dalam kaneah imajinasi pengarang laki-laki. Tokoh tersebut adalah perempuan perkasa yang memiliki pandangan yang maju, mungkin jauh lebih maju dari tokoh laki-laki di sekitar mereka. Kehadiran mereka mencoba menjawab berbagai masalah yang muncul sebagai akibat dari apa yang kemudian kita kenal sebagai modernisasi.

Putu Wijaya merupakan salah seorang dari sekian banyak penulis laki-laki yang menjadikan perempuan sebagai tokoh utama karya prosanya. Novel Putri merupakan karya terbarunya yang mengetengahkan persoalan perempuan. Menarik sekali mengamati novel yang merupakan pertanyaan panjang Putu Wijaya terhadap tradisi dengan perempuan sebagai ujung tombaknya. Dalam novel itu dapat diamati persoalan gender dalam kaitannya dengan kekuasaan.