Halaman:Cerita Rakyat Daerah Irian Jaya.pdf/56

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

9. M U M I

DIKAMPUNG AIKIMA


Sebagaimana kita ketahui bahwa di Daerah Tingkat II Jayawijaya banyak ditemukan hal-hal yang aneh-aneh terutama sekali yang sangat menonjol adalah dibidang Kebudayaannya. Dan hal ini banyak menarik perhatian dari para wisatawan-wisatawan, baik yang dari Luar Negeri maupun dari dalam negeri. Dan perhatian mereka yang utama a.l.

Mumi di Kampung AIKIMA KECAMATAN KURULU KABUPATEN JAYAWIJAYA.

Sebenarnya Mumi atau mayat kering ini banyak terdapat didaerah Kabupaten Jayawijaya. Tapi yang sudah populer dikalangan masyarakat luar adalah Mumi dikampung Aikima. Sedangkan lain-lainnya belum bisa diungkapkan atau dipopulerkan karena menurut kepercayaan mereka sendiri bahwa mumi itu banyak menunjukkan kesakitiannya.

Tetapi lain halnya dengan Mumi yang ada di Kampung Aikima ini. Mumi ini sudah dikenal oleh masyarakat luas dan umum. Oleh karena itu secara bisnis sudah banyak mendatangkan keuntungan bagi si pemilik Mumi ini.

Mengapa, karena setiap person yang akan melihat mumi ini, terlebih dahulu harus membayar kepada penjaga ataupun pemiliknya. Penjaga sekaligus Pemiliknya bernama HULOLIK. Seorang Kep ala Suku yang turunannya juga dari Mumi ini. Sedangkan Mumi ini bernama WERAP SIEP. Namanya ini terungkap ketika penyusun mengumpulkan ceritera rakyat a.l. tentang Mumi ini.

Pada masa hidupnya, Werap Siep dikenal oleh masyarakatnya adalah seorang pemuda yang gagah perkasa dan sebagai orang yang pertama berkuasa didaerah Aikima. Beliau dikenal juga sebagai seorang yang paling jago berperang dan tidak pernah takut menghadapi musuh walaupun hanya sendirian.

Padahal setiap ada perang, pimpinan pasukan selalu ditangan Panglima Perang. Jadi semua perintah harus lewat panglima Perang. Tetapi Werap Siep tidak pemah mengikuti perintah panglima perang, dan selalu mendahului komando dari panglima perang. Setiap berperang ia selalu dimuka dan mendahului serta sendirian menyerang musuhnya, dan pasukannya selalu menyusul dari belakang. Tetapi kenyatannya walaupun demikian Werap

40